27 Maret 2025

`

Pasca Gempa, Mamuju Butuh Ahli Ortopedi, Spesialis Kandungan, dan Kertas

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Tim Emergency Medical Team (EMT) Universitas Brawijaya (UB) – Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Selasa (26/01/2021) melakukan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat, serta pentingnya imunisasi anak kepada keluarga pasien yang menjadi korban gempa di Mamuju, Sulawesi Barat. Saat ini, rumah sakit ibutuh ahli ortopedi, spesialis kandungan, dan kertas untuk print  hasil USG.

 

Meski dalam posisi habis terjadi gempa, namun pelayanan di RSUD Sulawesi Barat tetap menjalankan protokol kesehatan. Petugas tetap memakai hazmat, pengunjung harus jaga jarak.

 

SOSIALISASI dilakukan salah satu anggota Emergency Medical Team (EMT) UB – RSSA, dr. Muhammad Irawan, Sp.A. “Hari ini kita melakukan penyuluhan pengurangan resiko atau promosi kesehatan. Salah satunya soal perilaku mencuci tangan dan memakai masker. Ternyata di lingkungan RS sendiri, yakni para penyintas dan penunggu pasien, belum tersosialisasi dengan baik dan belum dilakukan dengan baik. Selain itu kami juga melakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dan menyusui pada bayi-bayi baru lahir,” kata perwakilan EMT UB – RSSA, dr. Aurick Yudha Nagara, Sp.EM.

Petugas di RSUD Sulawesi Barat bekerja ekstra keras untuk membantu pasien korban gempa.

Aurick menambahkan, saat ini tantangan terberat adalah pandemi COVID-19 selain bencana. Dalam hal ini, bagaimana tim bisa secara tepat memastikan bahwa alur pelayanan, terutama pasien yang patah tulang atau trauma, tidak terindikasi COVID-19. “Ini menjadi tantangan tersendiri. Kondisi normal saja, beberapa RS masih kelimpungan. Apalagi ini kondisi bencana,” ujarnya.

dr. Aurick Yudha Nagara, Sp.EM, menambahkan, untuk sementara ini, 30 persen pasien mengalami trauma, 50 persennya mengalami penyakit non trauma,  dan selebihnya penyakit lain.

Aurick mengatakan, seandainya ada RS yang akan membantu, ia menyarankan untuk mempersiapkan tim lengkap, khususnya  kasus trauma ortopedi dan spesialis kandungan. Karena EMT UB – RSSA mem-back up kurang lebih 5 – 6 persalinan per hari untuk SC,  termasuk  COVID-19.

Sementara logistik, berkaitan dengan alat kesehatan radiologi, juga sangat dibutuhkan. “Logistik yang dimaksud seperti kertas untuk print hasil USG, gel untuk USG, serta transduser antiseptic sterobac. Selanjutnya akan ada penguatan kapasitas untuk nakes (tenaga kesehatan) di RSUD. Ini berkaitan dengan pengendalian infeksi, serta  cara memakai dan melepaskan hazmat yang benar,” kata Auryc. (div/mat)