25 Maret 2025

`

Mahasiswa UB – TPST Tumpang Lestari Ciptakan Ormnicro

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur bekerjasama dengan TPST Tumpang Lestari, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, membuat alat pengolah sampah organik dan alat monitoring kendang lalat BSF. Namanya, Ormnicro.

 

Tumpukan sampah harus diolah agar bernilai ekonomis dan bermanfaat.

 

PARA MAHASISWA yang terdiri dari Shafina Rifdhayanti Zein, Charis Maulana, Akhdan Zaim, Ridho Firmansyah, Aulia Angkasa, dan dibimbing Eka Maulana, ST, MT, dari Fakultas Teknik ini membuat inovasi  mesin pencacah sampah organik dan sistem monitoring kandang lalat BSF yang dapat mendukung perkembangan dan memproduksi maggot yang ada di TPST Tumpang Lestari, sehingga  semakin maksimal dan efisien.

Menurut salah satu mahasiswa, Charis Maulana, alat ini dapat membantu TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) untuk mengolah sampah organik lebih mudah dan bermanfaat. Hasil pengolahan sampah bernilai ekonomis. “Fokus pembuatan alat ini dari awal memang ditujukan untuk kepedulian lingkungan. Kita ingin mengubah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya TPST Tumpang Lestari,” kata  Charis, Jumat (23/12/2022).

ORMNicro merupakan sistem pengolahan sampah organik dan sistem monitoring kandang lalat BSF yang terintegrasi Internet Of Things. “ORMNicro juga dilengkapi dengan mesin pencacah sampah organik yang output dari mesin pencacah ini dapat diatur tekstur halus atau kasar. Hasil pencacahan yang dibutuhkan menyesuaikan ukuran mulut dan sistem makan baby maggot sampai menjadi maggot dewasa, ” jelas Shafina, mahasiswa lainnya.

Dia menjelaskan, pembuatan saringan yang diklasifikasikan menjadi tiga jenis bertujuan untuk mengatur halus kasarnya tekstur hasil cacahan sampah organik sebagai pakan maggot. “Selain pencacah,  kami juga melengkapi sistem pengolahan sampah organik ini dengan peniris/spinner yang nantinya dapat mengurangi kadar air pada pakan maggot dan dapat menghasilkan pupuk cair dari air bekas spinner sampah organic tersebut”, papar mahasiswa elektro ini.

Kombinasi alat pencacah dan peniris/spinner ini tentunya dapat menjadi jawaban bagi pembudidaya maggot yang ada di TPST Tumpang Lestari yang selama ini kesulitan mengatur tekstur dan kandungan air pada pakan maggot.

Secara komersil, Ormnicro dapat dikomersilkan secara luas, khususnya bagi masyarakat yang bekerja sebagai pembudidaya maggot maupun ke beberapa TPST 3R yang ada di Indonesia. Inovasi ini berhasil meraih  Juara I PLN ICE, sebuah rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Listrik Nasional. Dalam ajang ini, Tim Re-Techno Brawijaya berhasil memperoleh pendanaan untuk merampungkan penelitian dan uji tahap akhir setelah bersaing dengan 400 tim inventor se-Indonesia. (div/mat)