Harga Cabai Mahal, Pedagang Kurangi Stok
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Beberapa pedagang di Pasar Besar di Kota Malang, Jawa Timur, mengeluhkan harga cabai yang tak kunjung turun. Bahkan, harganya makin melambung, tembus Rp 120 ribu/kilogram.
SALAH SATU pedagang di Pasar Besar, Dadang, mengatakan, sudah hampir sebulan harga cabai makin menggila. Padahal saat normal, harganya Rp 50 ribu – Rp 60 ribu/kilogram. Namun saat ini tembus Rp 90 ribu – Rp 120 ribu. Hal itu membuatnya harus mengurangi kuantitas barang yang dijual.
“Jadi semenjak naik, saya hanya bisa menjual sekitar 5 kilogram per hari. Padahal dulu bisa sampai 20 kilogram per hari,” keluhnya.
Senada, pedagang cabai yang lain, Agus Salam juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengatakan, sejak harga cabai naik menjadi Rp 120 ribu, kebutuhan cabai meningkat. Tetapi dia mengatakan, pasokan dari petani justru berkurang. ”Kalau saya kebetulan biasanya ambil dari petani di Singosari,” tambahnya.
Terpisah, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Sapto Wibowo mengatakan, penyebab harga cabai yang tak kunjung turun ini karena faktor cuaca yang tidak stabil. ”Sehingga berpengaruh pada tanaman cabai di petani. Cabainya rusak dan stoknya berkurang,” terangnya.
Namun ada kabar baik di akhir bulan ini. Menurut Sapto, dari hasil survei yang dilakukan pada petani, di minggu ketiga atau keempat Maret ini, akan ada panen yang cukup banyak. Sehingga diharapkan bisa menurunkan harga cabai. ”Harga cabai yang termonitor per kilogramnya Rp 110 ribu di pasaran,” bebernya.
Langkah dari Diskopindag atas kenaikan harga cabai ini, selain melakukan operasi pasar, juga melakukan upaya agar harga cabai bisa turun dan kembali normal. Tetapi, yang menjadi kendala, kenaikan harga cabai ini bukan hanya terjadi di Malang, tetapi juga di semua daerah. ”Jadi ketersediaan cabai memang minim. Padahal kami sudah berusaha bekerja sama dengan tempat-tempat lain,” pungkasnya. (div/mat)