1 Juli 2025

`

Guru, Murid, Satpam MAN 1 Banyuwangi Diajari Hadapi Bencana

2 min read
"Kami memilih 70 siswa dari 1.159 siswa MAN 1 Banyuwangi sebagai siswa yang tangguh untuk mengikuti SPAB. Sedangkan sekitar 30 peserta lainnya berasal dari para guru, karyawan, komite sekolah, satpam atau penjaga sekolah."

BANYUWANGI, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Potensi bencana alam di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sangat tinggi, karena dikelilingi Gunung Raung dan Ijen. Karena itu diperlukan pelatihan kebencanaan, terutama di sekolah.

 

Salah seorang pelajar puteri Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi, Kelurahan Sobo, Kabupaten Banyuwangi, diajari cara memadamkan kebakaran dengan karung goni basah, Selasa – Rabu (30-31 Agustus 2022).

 

Salah seorang instrukur mengajari murid Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi, Kelurahan Sobo, Kabupaten Banyuwangi, cara membuat tandu.

KARENA itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, menggelar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi, Kelurahan Sobo, Kabupaten Banyuwangi, Selasa – Rabu (30-31 Agustus 2022).

“Kami memilih 70 siswa dari 1.159 siswa MAN 1 Banyuwangi sebagai siswa yang tangguh untuk mengikuti SPAB. Sedangkan sekitar 30 peserta lainnya berasal dari para guru, karyawan, komite sekolah, satpam atau penjaga sekolah,” kata Kepala Sekolah MAN 1 Banyuwangi,  Abdul Hadi Suwito, Kamis (01/09/2022) siang.

Menurut Kasi Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Apal Supendi, peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang SPAB, termasuk penanganan kegawatdaruratan bencana di sekolah. “Setelah mendapat pengetahuan dan pengalaman, kegiatan ini bisa ditularkan pada keluarga, teman, dan tetangga,”harapnya.

Salah seorang instrukur mengajari murid Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi, Kelurahan Sobo, Kabupaten Banyuwangi, cara menghadapi bencana.

Dalam kegiatan ini,para peserta diajak melakukan focus group discussion (FGD), pembuatan dokumen kajian risiko bencana, pembentukan Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS), dan pembuatan jalur evakuasi. Selain itu mereka juga mendapat pelatihan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) dasar, pembuatan tandu darurat, dan pengenalan kebencanaan dengan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena).

Para peserta juga mendapatkan pelatihan simulasi evakuasi mandiri bencana gempa bumi dan simulasi pemadaman kebakaran. Hadir juga dalam kegiatan ini Sekretaris BPBD Banyuwangi, Mujito, dan perwakilan Kementerian Agama Banyuwangi, Dimyati. Sedangkan fasilitator SPAB adalah Andreas Eko Muljanto, Djoemadi, dan Ahmad Abad Dloifan. (iko/mat)