1 Juli 2025

`

Gandeng RSUD Sumenep, FK Unisma Terima Lulusan Pesantren

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (Unisma), Jawa Timur, akan menjalin kerjasama dengan RSUD dr. H. Moh. Anwar, Sumenep.  Kerjasama mulai berjalan September 2022.

 

Dari kiri, Wakil Rektor 4 Dr. Ir. Hj. Istirochah Pujiwati, MP, Rektor Unisma, Prof. Maskuri Basri, M.Si (tengah), dan Dekan FK Unisma, dr. Rahma Triliana, M.Kes, PhD.

DEKAN Fakultas Kedokteran Unisma, dr. Rahma Triliana, M.Kes, PhD., saat konferensi pers bersama Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Masykuri Basri, M.Si., beserta Wakil Rektor 4, Dr. Ir. Hj. Istirochah Pujiwati, MP. Kamis (28/07/2022) lalu, menjelaskan, alasannya  menambah relasi (RSUD dr. H. Moh. Anwar, Sumenep) karena banyak lulusan dan mahasiswa yang berasal dari Madura, khususnya  Sumenep.

“Selain itu, kerjasama dengan RS Moh. Anwar Sumenep ini juga sudah mendapatkan respon yang baik dari Bupati Sumenep. Sekarang kita juga kerjasama dengan FK Universitas Brawijaya (UB) terkait dengan pengiriman dosen untuk menempuh pendidikan S3, ” tandas Rahma.

Rahma Triliana menambahkan, ada beberapa rumah sakit pendidikan yang menjalin kerjasama dengan FK Unisma. Di antaranya, RSUD Bangkalan, RSP Satelit, RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, RSUD Mardi Waluyo Blitar, dan RSUD Blambangan, Banyuwangi. “Terbaru, kita akan melakukan kerjasama dengan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep,” katanya.

FK Unisma saat ini sedang membuka pendaftaran  calon mahasiswa baru gelombang 3 yang dibagi dalam 2 jalur, yakni jalur reguler dan jalur pesantren. Pendaftaran ini berakhir pada  8 Agustus 2022. Jalur pesantren diperuntukkan kepada mereka yang pada saat jenjang sekolah SMA juga menempuh pendidikan di pondok pesantren, minimal pernah menempuh 3 tahun.

Mereka yang mengikuti jalur ini, apabila lolos seleksi, akan mendapatkan banyak kemudahan dan keringanan. Di antaranya,  30 persen dari segi pembiayaan, Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) serta fasilitas tambahan lainnya. “Minimal mondok 3 tahun. Apabila mungkin sejak SMP atau bahkan sejak SD sudah mondok, tentu akan ada nilai tambah yang mempengaruhi juga proses seleksi,” jelas Rahma.

Nantinya  akan ada beberapa tahapan seleksi untuk jalur pesantren ini. Seperti, ujian psikologi, ujian tertulis, dan ujian potensi kepesantrenan. Pengujinya drh. Zainul Fadli, materi kepesantrenan terkait kitab kuning dan hafalan Quran. (div/mat)