1 Juli 2025

`

Festival Endah Lali Gadget, Ajak Anak-anak Mainkan Permainan Tradisional

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, menggelar Festival Endah Lali Gadget, di Kampung Lali Gadget (KLG), yang berada di Dusun Bendet, Desa Pagergumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, awal Juli 2022.

 

Sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, menggelar Festival Endah Lali Gadget, di Kampung Lali Gadget (KLG), yang berada di Dusun Bendet, Desa Pagergumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, awal Juli 2022.

 

Sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, menggelar Festival Endah Lali Gadget, di Kampung Lali Gadget (KLG), yang berada di Dusun Bendet, Desa Pagergumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, awal Juli 2022.

SALAH SATU anggota tim, Udaimatun Nur Farahin,  menjelaskan, agenda ini dilaksanakan sebagai peringatan Hari Anak Nasional. Di samping itu kegiatan yang  diikuti 17 sekolah tingkat dasar di Wonoayu, dengan total 126 peserta dan 62 pendamping ini juga bertujuan agar anak-anak dapat kembali memainkan permainan tradisional yang semakin dilupakan.

“Melalui festival ini kami ingin melestarikan budaya-budaya tradisional. Festival ini mencakup beberapa kegiatan,  yaitu pembuatan wong-wongan sawah oleh para peserta, penulisan harapan kepada presiden, serta jelajah Dusun Bendet,” ungkap Farah, Jumat (29/07/2022) siang.

Hal senada  diungkapkan pendiri KLG, Achmad Irfandi. Menurutnya, Festival Endah Lali Gadget ini diselenggarakan untuk mendekatkan anak-anak pada budaya-budaya tradisional. Beberapa budaya yang diangkat adalah cara pembuatan wong-wongan sawah menggunakan jerami, bakiak, egrang, serta alat bermain tradisional seperti klompen tali.

Anak-anak memainkan permainan tradisional yang semakin dilupakan.

“Kami juga memfasilitasi anak-anak untuk menyampaikan aspirasi mereka. Hal ini dilakukan melalui acara penulisan harapan di kardus lalu peserta akan mengalungkannya ke boneka jerami yang mereka buat. Nantinya harapan yang mereka tulis ini akan kita kumpulkan dan kirim suratnya kepada presiden pada  23 Juli. Hal ini menjadi simbol bahwa aspirasi tak hanya datang dari orang dewasa, tetapi juga anak-anak,” ungkap Irfandi.

Tak hanya bermanfaat bagi anak-anak, kegiatan ini juga membantu perekonomian warga sekitar. Salah seorang warga Desa Bendet yang berjualan di sekitar Kampung Lali Gadget, Nurhayati, mengaku senang dengan diselenggarakannya festival ini.

Menurutnya, keberadaan festival tersebut membuat pendapatannya bertambah berlipat-lipat. Ia juga berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan di KLG. “Tak hanya membantu pedagang seperti saya, saya juga berharap anak-anak di desa dapat memiliki kegembiraan luar biasa sehingga dapat menciptakan masa depan dari desa untuk Indonesia,” harapnya. (div/mat)