Cegah Banjir, Bupati Sanusi Himbau Warga Ngantang Tidak Tebang Pohon
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Bupati Malang, HM Sanusi, menghimbau masyarakat di seputaran lereng Gunung Kelud di kawasan Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, agar tidak memotong pohon sembarangan. Sebab, dampaknya bisa terjadi banjir bandang, seperti yang terjadi Kamis (13/04/2023) siang.
AKIBAT banjir bandang yang terjadi di Dusun Genteng, Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, tersebut, sejumlah fasilitas umum rusak parah. Seperti kamar mandi mushala terendam lumpur bercampur kayu batangan sedalam kurang lebih 10 meter, jaringan air bersih terputus. Selain itu sawah dan kebun jeruk milik warga seluas 2 hektar tertimbun material banjir dengan ketinggian kurang lebih 2 meter.
“Kurangi pemotongan pohon, karena dampaknya bisa terjadi longsor atau banjir seperti ini. Mudah- mudahan tidak ada lagi musibah seperti ini di Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang,” kata Bupati Malang saat meninjau lokasi banjir bandang bersama Dandim 0818/Kabupaten Malang – Kota Batu, Letkol Inf Taufik Hidayat, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, M Nur Fuad Fauzi, dan sejumlah pejabat lainnya, Senin (17/04/2023) petang.
Bupati Sanusi yang turun ke lokasi sambil mengirim bantuan ini juga menghimbau masyarakat agar tidak ada yang memotong pohon di sepadan sungai, karena bisa menimbulkan bencana. Dia juga menghimbau kepala desa untuk menindak siapa pun warga desa yang memotong pohon sembarangan. “Dan yang paling penting yang harus dilakukan masyarakat adalah menjaga hutan. Sebab menangani bencana dan menanggulangi dampak dari resiko bencana merupakan tanggung jawab semua pihak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ngantru, Setyo Budi, mengatakan, banjir bandang kali ini merupakan yang ketiga kalinya. “Dan, ini yang terparah. Sebelumnya banjir parah terjadi pada 2010 dan 2021. Tapi banjir yang ketiga kalinya ini 10 kali lipat lebih besar dari pada yang terjadi sebelumnya. Penyebabnya, mungkin material yang dari kawasan hutan sekitar Gunung Kelud longsor, karena tidak ada pijakan, sehingga menjadi bendungan alam. Saat hujan deras akhirnya terbawa arus sungai sampai sini,” jelasnya.
Seperti diketahui, banjir bandang yang menimpa Dusun Genteng, Desa Ngantru, Kecamatan Ngantang, Kamis (13/04/2023) lalu, membawa material lumpur, kayu, bambu, batu merendam sawah dan kebun jeruk milik warga sekitar 2 hektar, dengan ketinggian kurang lebih 2 meter. Selain itu, banjir juga menyebabkan aliran air di Sungai Talang tersumbat material kayu dan bambu yang menumpuk terbawa banjir bandang. Namun demikian dalam peristiwa tersebut tidak ditemukan korban jiwa. (bri/mat)