13 Desember 2024

`

1.073 Sopir Angkot Terima Dana Subsidi BBM

3 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M, sebanyak 1.073  sopir angkot di Kota Malang, Jawa Timur, bisa tersenyum lebar.  Pasalnya, dana bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi angkutan kota (angkot) sudah diserahkan langsung oleh Wali Kota Malang, H. Sutiaji, Jumat (14/04/2023) siang.

 

Pemberlakuan satu arah di Jl. Basuki Rahmad, kawasan Kayutangan, Kota Malang, Jawa Timur, ikut membawa dampak menurunnya penghasilan sopir angkot.

 

MENURUT Wali Kota Malang, Sutiaji, pengemudi angkutan umum, seperti angkot ini telah mengalami penurunan kegiatan ekonomi, baik karena pandemi COVID-19, merebaknya transportasi online, hingga adanya penyesuaian harga bahan bakar. “Iinilah yang mendorong Pemkot Malang menyalurkan bantuan berupa subsidi BBM,” katanya.

Wali Kota Malang, H. Sutiaji, menyerahkan bantuan dana subsidi BBM kepada sopir angkot. (foto : malangkota.go.id)

Dia menambahkan, untuk sementara para sopir angkot difasilitasi dengan bantuan BBM. “Ke depan akan kami carikan solusi,  seperti program revitalisasi. Mudah-mudahan nanti juga dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang angkutan umum. Kalau moda transportasi massal ini bisa kita kuatkan akan bisa mengurangi kemacetan,” terangnya.

Mantan politisi PKB ini mengungkapkan, bantuan BBM untuk angkot tahun 2023 ini diberikan berdasarkan jumlah kendaraan yang digunakan sebagai angkutan umum. “Mekanismenya sudah diatur dan disepakati. Semoga tahun depan jumlahnya bisa lebih banyak,” harapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan  Kota Malang,   Widjaja Saleh Putra, menjelaskan, penyaluran bantuan ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan dalam upaya memberdayakan angkutan umum di Kota Malang. Selain itu juga sebuah upaya untuk mengendalikan inflasi daerah.

“Pada tahun 2023 ini  Pemkot Malang menyalurkan bantuan berupa subsidi BBM berdasarkan jumlah kendaraan, tidak lagi berdasarkan jumlah pengemudi. Bantuan tahun ini diberikan kepada 1.073 kendaraan dari 20 jalur yang beroperasi. Sedangkan  tahun 2022 kita berikan berdasarkan jumlah sopir angkutan sebanyak 500-an orang dan hanya yang berstatus warga Kota Malang saja. Padahal sopir angkutan ini bukan berasal dari kota saja. Maka kita ubah strateginya dengan berbasis angkutan kotanya, yakni sebanyak 1.073 dan sudah kita verifikasi,”  jelasnya.

Widjaja Saleh Putra  menambahkan, anggaran yang digelontorkan untuk bantuan ini sebesar satu miliar lima puluh juta rupiah. Pihaknya telah bersepakat dengan semua paguyuban tentang nominal yang disalurkan kepada setiap angkutan. “Masing-masing angkutan kota mendapat bantuan sebesar Rp 300 ribu selama tiga bulan atau total setiap angkutan mendapat Rp 900 ribu. Bantuan yang diberikan dalam bentuk kupon BBM jenis pertalite dan tidak dapat diuangkan. Mudah-mudahan rekan-rekan paguyuban atau sopir tidak menjual pada pihak lain,” harapnya.

Penyaluran bantuan BBM ini dilaksanakan mulai tanggal 14 – 19 April 2023. Pelaksanaanya dibagi dalam tiga tahap, yakni tanggal 14-16 April di Terminal Arjosari, tanggal 17-18 April di Terminal Hamid Rusdi, dan tanggal 19 April di Terminal Madyopuro dan Terminal Mulyorejo.

Pak Jaya —panggilan Widjaja Saleh Putra—  mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan tiga SPBU untuk penukaran kupon BBM tersebut. Yakni,  SPBU Pertamina S. P. Sudarmo (depan Hotel Grand Mercure), SPBU Pertamina Trunojoyo (Embong Brantas), dan SPBU Pertamina Tlogomas. “Dengan harapan kami akan mengetahui apa benar kendaraan-kendaraan angkutan umum ini benar-benar beroperasi,” pungkasnya.

Buhadi, pengemudi mikrolet trayek Arjosari-Mergosono-Hamid Rusdi (AMH), sangat bersyukur mendapat bantuan ini. “AlhamdulIlah. Saya senang dapat bantuan. Kalau sekarang penghasilan bersih ya sekitar Rp 50 ribu, kadang ya Rp25 ribu. Terima kasih Pak Wali,” ucapnya.

Hal senada diungkapkan Sukoco. Pria yang beroperasi di jalur Arjosari-Hamid Rusdi (AH) itu mengungkapkan,  bantuan dari Pemkot Malang ini tentunya dapat membantu para sopir untuk dapat menjalankan usahanya. “Kalau bisa ya ada bantuan lagi. Penghasilannya gak tentu, dapat buat belanja aja sudah untung. Sekarang kan BBM harganya segitu, kadang uangnya habis untuk beli,” jelasnya. (iko/mat)