17 Januari 2025

`

Bupati Malang Presentasi Contra War di Kemenpan-RB

3 min read
Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna turut tanda tangan sebagai simbol Contra War masuk pada Top 99 Pelayanan Publik usai paparan di Jakarta.

JAKARTA, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna melakukan presentasi dan wawancara terkait program Contraceptive For Women At Risk (Contra War) dalam rangka Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2018 di Ruang Rapat Sriwijaya II Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 69 Jakarta, Selasa (17/07/2018) sore.

 

 

BUPATI menyebu, Contra War merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) di wilayah Kabupaten Malang.

Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna saat presentasi Contra War di Jakarta.

Selama 20 menit Rendra Kresna mempresentasikan program cotra war tersebut. Setelah itu dilanjutkan oleh innovator Contra War, dr. Hadi Puspita. Kemudian tanya jawab bersama Tim Panel Independen.

Bupati Malang berterima kasih atas terpilihnya inovasi program Contra War dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kemenpar-RB dan mengikuti penilaian ke tahap Top 40. Ia menyebut, program Contra War atau penggunaan kontrasepsi tepat bagi wanita usia subur berisiko tinggi merupakan inovasi yang digagas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang.

Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Malang, Ir. Untung Sudarto, M.T, dr Hadi Puspita dan tim Kabupaten Malang usai presentasi Contra War di Jakarta.

”Mengingat, segala upaya untuk menurunkan AKI dan AKB yang telah dilakukan selama bertahun-tahun di Indonesia belum memperoleh hasil optimal, maka Pemkab Malang melalui DPPKB menerapkan program Contra War, dibangun sejak tahun 2014 dengan sasaran utama wanita usia subur beresiko tinggi yang belum ber-KB. Lebih kurang 60 persen dari total kematian ibu dan bayi baru lahir dialami oleh wanita usia subur beresiko tinggi dengan penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit bawaan dan resiko-resiko tinggi pada kehamilan sebelumnya,” terangnya.

Ketua Partai Nasdem Jawa Timur ini menjelaskan, program Contra War berhasil menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Malang lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya. Bahkan telah mencapai angka di bawah target MDG’s 2015 (102 per 100 ribu kelahiran hidup).

Dengan Contra War, kata Rendra Kresna, upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia bukan merupakan hal mustahil lagi. Dijelaskannya, Contra War digagas dengan berlatar belakang sulitnya penurunan AKI/AKB melalui program-program regular BKKBN maupun Kementerian Kesehatan.

‘’Selama ini, program-program regular di bidang kesehatan hanya menangani ibu hamil, yang beresiko dapat mengakibatkan kematian saat hamil, bersalin dan masa nifas serta bayi baru lahir (neonatus). Pendekatan penanganan terhadap WUS (wanita usia subur) sebelum mereka hamil, nyatanya belum pernah dilakukan secara khusus. Dalam pelayanan publik, kita tidak bisa lagi hanya dengan standart saja, harus selalu ada terobosan dan inovasi. Tujuannya, memberikan pelayanan prima, semakin nyaman, cepat dan kemudian masyarakat bisa merasakan negara selalu hadir di tengah kita,” tambah Pak Rendra yang juga didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Malang, Ir. Untung Sudarto, M.T.

Bupati menyebut, Pemkab Malang mencatat keunikan atau kebaruan dari Contra War. Antara lain, penemuan dini kasus WUS berisiko tinggi by name, by address, by case; Pelaporan kasus secara realtime; Penanganan kasus resiko tinggi dan penggunaan kontrasepsi yang tepat sesegera mungkin.

“Apabila kasus resiko tinggi sudah ditangani dan WUS telah layak untuk hamil lagi, maka kontrasepsi dilepas agar bisa hamil kembali tanpa resiko tinggi kehamilan; dan, AKI dan AKB akan menurun,” terang bupati.

Diakui Rendra, Contra War dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Malang sejak tahun 2015 lalu. Sebelum pelaksanaan program, AKI Kabupaten Malang: 97/100 ribu kelahiran hidup sedangkan AKB Kabupaten Malang: 44/1000 kelahiran hidup.

Sesudah pelaksanaan program, data pada akhir tahun 2017 tercatat AKI: 50/100 ribu kelahiran hidup, sedangkan AKB Kabupaten Malang: 10/1000 kelahiran hidup. Sebagai bentuk keberlanjutan, masing-masing bidang pada DPPKB Kabupaten Malang menganggarkan kegiatan-kegiatan khusus yang menunjang keberlangsungan program Contra War.

‘’Pemerintah pusat, melalui Bappenas telah membantu Pemkab Malang dalam menyusun rencana penganggaran Kesehatan Ibu Berbasis Hak Terintegrasi pada DPPKB serta lintas sektor terkait. Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim merencanakan replikasi program Contra War bagi kabupaten/kota se Jatim. BKKBN merencanakan replikasi program ini bagi seluruh provinsi. Telah dilaksanakan training of trainer pelaksanaan program Contra War bagi para Widya Iswara BKKBN provinsi se Indonesia,” pungkas  Rendra. (mat)