8 Oktober 2024

`

Ketua KONI Kota Malang Menerima Sanksi Pemain Futsal Porprov VIII

2 min read

MALANG,TABLOIDJAWATIMUR.COM – Ketua KONI Kota Malang, Djoni Sudjatmoko, sangat menyayangkan peristiwa yang terjadi pada cabor futsal saat Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII di Sidoarjo, beberapa waktu lalu.  Dia juga memahami jika akhirnya pemain futsal Kota Malang menerima sanksi dalam bentuk larangan bermain selama 2 tahun di event resmi yang diselenggarakan FFI, AFP, maupun AFK.

 

Djoni Sudjatmoko.

“KAMI sangat menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Tapi kami juga meminta maaf dengan adanya peristiwa tersebut. Peristiwa itu terjadi dialam proses pertandingan, sehingga segala sesuatu yang ada dalam pertandingan sudah masuk dalam regulasi dan sanksi. Kami menerima segala keputusan dari PB Porprov atau pun sanksi dari panitia disiplin dalam pertandingan tersebut. Karena saya mendapat informasi sudah ada sanksi yang dijatuhkan kepada atlet yang bersangkutan,”kata Djoni Sudjatmokoi, Rabu (20/09/2023) siang.

Pemilik NK Caffe yang berada di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini, menjelaskan, secara umum seluruh atlet dalam kontingen Kota Malang telah didampingi tim psikologi terkait motivasi, fair play, menahan emosi sesaat yang membuat kurang konsentrasi dan berakibat fatal pada karir atlit. “Semua telah dilakukan sejak sebelum berangkat maupun pada saat pagelaran Porprov Jatim VIII. Terkait pembinaan, tidak kurang-kurang kami memberikan arahan pada cabor, termasuk tim psikologi. Bahkan tim monev juga turun langsung ke puslat untuk mengedepankan fairplay,” bebernya.

Djoni pun mengaku bahwa pihaknya telah maksimal untuk mencegah hal-hal non teknis. “Ikhtiar kami sudah maksimal untuk mencegah tragedi di pertandingan. Tapi memang itu kondisi di lapangan, ” ucap Djoni.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) Malang, Bagus Irmawanto, mengaku bahwa antara tim futsal Kota Malang dan Kabupaten Blitar tidak ada permasalahan. Pihaknya juga sudah minta maaf secara langsung. “Antara kami (Kota Malang dan Kabupaten Blitar) sudah tidak ada masalah. Kami sudah saling memaafkan, dan itu terjadi usai pertandingan,” katanya.

Namun ia pun menyayangkan video peristiwa di kejuaraan tersebut kembali viral, mengingat atlet yang bertanding masih berstatus pembinaan. Ia juga mengaku sudah ada hukuman yang diterima atlet yang bersangkutan.  “Kami menyayangkan viralnya video itu, karena ini kan atlet pembinaan. Di sisi lain, atlet juga telah mendapatkan sanksi,” katanya.

Sebagai informasi, sanksi yang diterima atlet futsal Kota Malang yang viral di media sosial yakni larangan bermain selama 2 tahun di event resmi yang diselenggarakan FFI, AFP, maupun AFK. (div/mat).