Anggota Koramil Kasembon – Warga Gotong Royong Buat Jalan Darurat
2 min read
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Sejumlah anggota Koramil 0818/03 Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, didukung masyarakat dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) membuat jalan darurat di Dusun Druju, Desa Pondokagung Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang, Kamis (07/01/2021) pagi, menyusul ambrolnya jembatan di dusun tersebut, Rabu (06/01/2021) petang.
DANRAMIL Kasembon, Kapten Arm Budi, menjelaskan, pembangunan jalan darurat ini sambil menunggu pembenahan jembatan yang putus akibat hujan lebat. ” Agar masyarakat Desa Pondokagung tidak terisolir dan tetap berjalan roda perekonomiannya. Kita membuat jalan darurat sambil menunggu perbaikan jembatan, ” katanya, Kamis (07/01/2021) siang.

Dia juga berpesan, pada musim hujan seperti sekarang, harus selalu waspada terhadap bencana alam. Terebih yang tinggal di dataran tinggi yang wilayahnya banyak tebing dan bukit
Seperti diberitakan, hujan deras yang mengguyur kawasan Malang barat, kembali mengakibatkan bencan alam, Rabu (06/01/2021) petang, sekitar pukul 17.10 WIB. Sebuah jembatan di Dusun Druju RT.02 RW.08, Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ambrol terkikis arus air. Akibatnya, sebanyak 6.858 jiwa penduduk di desa tersebut terisolir.
Camat Kasembon, Kasiyanto, menjelaskan, sejak pukul 15.45 WIB, hujan lebat mengguyur kawasan Kecamatan Kasembon. Sekitar pukul 16.30 WIB, volume air Sungai Druju yang melintas di Dusun Druju RT.02 RW.08, Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, mulai mengalami peningkatan.
Sekitar pukul 17.10 WIB, elavasi air semakin meningkat, dan mulai menggerus pondasi jembatan Druju yang menjadi akses menuju Desa Pondokagung. Sekitar pukul 17.46 WIB, jembatan mulai miring, dan sebagian sudah ambrol.
“Pukul 17.49 WIB, jembatan sepanjang kurang lebih 15 meter tersebut amblas semuanya. Akibatnya, akses menuju Desa Pondokagung tertutup total,” jelas Camat Kasembon, Kasiyanto seraya menambahkan hingga pukul 18.50 WIB, hujan deras disertai petir masih mengguyur Dusun Druju.

Meski jembatan ambrol, dan akses warga keluar masuk desa terputus, namun tidak ada korban jiwa dan luka berat dalam musibah tersebut. “Yang rusak hanya jembatan sepanjang lebih kurang 15 meter. Jembatan ini dibangun tahun 2015,” kata Kasiyanto.
Untuk menghindari terjadinya musibah susulan akibat robohnya jembatan tersebut, sejumlah warga Dusun Druju, Desa Pondokagung, bersama jajaran Kecamatan Kasembon, Polsek, Koramil, dan relawan (FPRB Desa Pondokagung, Jangkar Kelud, GEMPALL)) membuat rambu tanda bahaya dan rambu menutup jalan.
“Terbatasnya sarana untuk melakukan upaya pemulihan darurat, tidak tersedia. Ini yang menjadi kendala bagi kami. Namun sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, sudah meluncur ke lokasi bencana,” terang Kasiyanto yang dihubungi Rabu (06/01/2021) malam.
Mantan Sekcam Bululawang ini menambahkan, pada saat ini, kebutuhan yang sangat diperlukan masyarakat adalah jembatan darurat untuk membuka akses jalan menuju Desa Pondokagung. “Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat agar malam ini segera melaksanakan rapat dengan semua elemen masyarakat guna mengambil keputusan untuk membuat jembatan darurat,” tandasnya. (iko//mat)