25 April 2024

`

Twenty Lounge & Resto Deteksi Dini Corona

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Twenty Laounge & Resto Malang, merespon cepat isu virus Corona, karena telah masuk Indonesia. Respon itu dilakukan dengan penyediaan alat pengukur suhu badan manusia pada setiap orang yang memasuki kantornya.

 

General Manajer Twenty Laounge & Resto, Fery Cahyono menjelaskan peralatan pendeksi suhu badan kepada karyawan.

 

GENERAL Manager Twenty Laounge & Resto, Fery Cahyono menjelaskan, yang dilakukan adalah bentuk kepedulian terhadap pencegahan. Mengingat, dunia pariwisata dan hiburan malam, menjadi salah satu bidang jasa yang bisa saja terkena imbasnya.

General Manajer Twenty Laounge & Resto, Fery Cahyono menjelaskan peralatan pendeksi suhu badan.

“Ini bentuk kepedulian terkait isu wabah Corona yang mendunia, bahkan sudah sampai di Indonesia. Kami menyiapkan alat mendeteksi untuk suhu badan. Ini wajib bagi semua karyawan saat datang ke kantor menjelang bekerja. Suhu badan tidak boleh lebih dari 38 derajat. Kalau nanti ditemukan yang seperti itu, kami menyarankan untuk istirahat dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter,” terang Ferry, Selasa malam, (03/03/2020).

Ia menambahkan, hal yang sama juga berlaku bagi para pengunjung. Ia ingin memastikan, virus yang mematikan itu, tidak terjadi, khususnya di Malang. Karena itu, dilakukan pencegahan sedini mungkin pada setiap masyarakat yang datang ke tempat usahanya. Selain itu, pihaknya juga pendukung progam pemerintah, yakni pencegahan sejak dini penularan wabah tersebut.

Dalam pelaksanaannya, manajemen mengecek langsung suhu panas badan sebelum memasuki kantornya. Bahkan ke depan, pihak manajemen sedang mengupayakan adanya disenfektan untuk dilakukan penyemprotan di setiap ruangan. Tentu, hal itu bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi semua pekerja dan pengunjung.

“Ini hanya sebagai antisipasi dan deteksi awal. Karena kalau suhu badan tinggi, berarti dalam kondisi kurang sehat dan perlu penanganan lebih lanjut. Ini pun sebagaimana standart yang dilakukan pemerintah,” lanjutnya.

Bagaimana respon pengunjung dan karyawan? Pada awalnya sempat takut. Namun selanjutnya, justru direspon positif sebagai pencegahan awal. “Respon cukup bagus, meskipun sebelumnya sempat khawatir. Namun, ini justru cara mengetahui lebih dini, dan bisa untuk menuju langkah selanjutnya. Ini murni inisiatif dari manajemen. Kita ingin menciptakan suasana yang nyaman, jangan sampai membuat panik,”  pungkasnya.

Saat ini, jumlah karyawan Twenty  sekitar 60 orang. Nantinya, untuk antisipasi, karyawanharus  mengenakan masker. (ide/mat)