Produksi Ikan Laut Kabupaten Malang Tembus 16.071,03 Ton
2 min read
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Potensi perikanan laut di pesisir selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, sangat besar. Produksi ikan tangkap laut tahun 2018 mencapai 16.071,03 ton. Padahal, tahun 2017, hanya 3.394,62 ton. Ada peningkatan yang signifikan.
KEPALA Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Ir. Endang Retnowati berharap, jumlah tangkapan laut untuk 2019, kembali mengalami peningkatan. “Untuk tahun 2019, jika cuaca bersahabat, kami mentargetkan ada kenaikan produksi sebesar 3%,” terangnya, Jumat (05/04/2019). “Jenis ikan laut yang unggulan masih ikan tuna, cakalang, layang, dan tongkol,” lanjutnya.
Menurut Endang, kendala terbesar dalam proses tangkap laut adalah cuaca. “Cuaca menjadi faktor dominan dalam produksi tangkap laut. Kita pernah mengalami paceklik ikan di tahun 2016, karena saat itu kondisi cuaca ekstrim dengan gelombang besar, sehingga banyak nelayan yang tidak melaut,” beber Endang.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan, Dinas Perikanan Kabupaten Malang tidak hanya memasarkan hasil ikan segar, namun juga pengembangan produksi olahan berbahan baku ikan. Tujuannya, unuk menambah nilai jual iikan. Caranya, memberikan pelatihan kepada para nelayan.
“Kita selama ini sudah memberikan pendampingan untuk peningkatan hasil olahan, seperti ikan pindang, ikan kering, abon, maupun kerupuk ikan. Alhamdulillah, tren produksinya setiap tahun meningkat. Tahun 2018 kemarin, produksi olahan ikan mencapai 9.833,78 ton,” jelas Endang.
Bu Atik —sapaan akrab Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang ini— menjelaskan, selain memberikan pelatihan membuat olahan ikan, Dinas Perikanan Kabupaten Malang juga rutin memberikan bantuan perahu maupun alat penangkap ikan kepada para nelayan. “Tahun 2019 kami rencanakan ada bantuan 3 unit kapal untuk penangkapan ikan yang akan kita sebar bagi daerah yang membutuhkan. Kita juga aktif berkomunikasi dengan pemerintah pusat maupun provinsi untuk mendapatkan bantuan. Karena, jika hanya mengandalkan anggaran Kabupaten Malang (APBD), tentu sangat terbatas,” pungkasnya. (diy)