8 Oktober 2024

`

UMM Dirikan Wisata Edukatif Khusus Ikan Endemik di Sanankerto

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendirikan wisata eduaktif khusus ikan endemik di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Namanya, Fish Edupark Boonpring.

 

Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendirikan wisata eduaktif khusus ikan endemik di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Namanya, Fish Edupark Boonpring.

 

BERDASARKAN pers rilis Humas UMM yang diterima redaksi tabloidjawatimur.com, Minggu (28/01/2024), Koordinator Pelaksana, Ganjar Adhywirawan Sutarjo, MP, menjelaskan, Desa Sanankerto yang punya wisata Boonpring, memang memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan wisata edukasi.

“Selain karena sudah ada wisata Boonpring, beberapa jenis ikan yang dikenalkan juga hidup di sekitar desa tersebut. Melalui program ini, kita ingin Desa Sanankerto menjadi bank genetik ikan endemik Jawa Timur,” kata Ganjar Adhywirawan Sutarjo.

Inilah dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang mendirikan wisata eduaktif khusus ikan endemik di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dia menambahkan, agar mencapai hasil yang maksimal, program pengabdian ini juga berkolaborasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang dan Kelompok Pembudidaya Ikan Tirta Mas. Selain itu juga melibatkan mahasiswa Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM).

Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, seperti menjadikan Desa Sanankerto pusat  pelestarian dan konservasi ikan endemik Jawa Timur. Selain itu juga meningkatkan jumlah pengunjung dan pendapatan masyarakat, serta memberikan peluang pengembangan budidaya ikan endemik bagi masyarakat pembudidaya ikan.

“Kami berupaya agar program ini tidak hanya berdampak dalam aspek pendidikan, tetapi juga pada bidang sosial serta peningkatan ekonomi masyarakat setempat,” tambah Ganjar.

Adapun ikan endemik yang menjadi fokus kegiatan ini meliputi ikan wader pari, ikan wader cakul, ikan sengkaring, ikan bader bang, ikan tawes, dan lain sebagainya.

Program tersebut berlangsung sejak 1 Agustus 2023 hingga 20 Februari 2024. Diawali dengan mekanisme pelatihan yang bertujuan untuk memperkuat pengetahuan tentang pengelolaan ikan endemik sebagai tujuan eduwisata dan pelestarian. Selanjutnya dilakukan pendampingan secara periodik yang melibatkan tim yang terdiri dari 15 mahasiswa PPK Ormawa dan 5 mahasiswa PMM mitra dosen.

“Hingga saat ini sudah ada peningkatan pengunjung yang mulanya di angka 30-40% kini telah meningkat sebesar 60-70%. Kedepan kami percaya bahwa melalui sinergisitas antara pendidikan, pelestarian, dan partisipasi masyarakat, Desa Sanankerto akan menjadi destinasi yang menginspirasi dalam menjaga kelestarian ikan endemik. Memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Ganjar. (div/mat)