25 April 2025

`

SRPB Jatim – PWI Jalin Kerjasama Kebencanaan

2 min read

SURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur menjalin kerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, di Hotel Aston Inn Jemursari, Surabaya, Sabtu (11/06/2022). Keduanya saling sharing masalah kebencanaan. 

 

Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih bersama Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Budi Santosa, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda, Kepala Seksi Pencegahan Dadang Iqwandy.

 

DALAM kerjasama yang diinisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur ini, para relawan organisasi mitra SRPB Jatim di daerah-daerah bisa belajar menulis lewat PWI yang berada di daerah tersebut. Sementara, para jurnalis yang tergabung dalam PWI di daerah-daerah bisa berbagi pengalaman mengenai penulisan jurnalistik, terutama masalah kebencanaan.

MoU  ditandatangani Koordinator SRPB Jatim  Dian Harmuningsih dan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim, disaksikan  Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim,  Budi Santosa, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim,  Andhika Nurrahmad Sudigda, Kepala Seksi Pencegahan Dadang Iqwandy, serta beberapa pengurus SRPB Jatim.

Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih dan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim, menunjukkan berkas kerjasama, disaksikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Budi Santosa, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda, Kepala Seksi Pencegahan Dadang Iqwandy.

Kalaksa BPBD Jatim,  Budi Santosa,  menyambut baik MoU ini. Ia berharap kerja sama ini bisa dilaksanakan dalam waktu dekat,  mengingat dalam kebencanaan menganut prinsip pentahelix. Salah satunya adalah peran media massa dan relawan dalam penanggulangan kebencanaan.

“Seperti yang diungkapkan Presiden Joko Widodo, harus ada edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terhadap bencana. Oleh karena itu, tugas relawan selain saat tanggap bencana, juga perlu langkah-langkah preventif,” jelas Budi Santosa.

Apalagi saat ini mulai ada pergeseran paradigma,  bagaimana memberdayakan masyarakat. “Oleh karena itu, langkah preventif perlu dilakukan. Tidak hanya pada tanggap bencana,” jelasnya.

Upaya-upaya preventif menghadapi bencana ini bisa merangkul kalangan jurnalistik. Mereka diharapkan bisa berkolaborasi dengan relawan dalam mitigasi bencana. Dengan desiminasi informasi, masyarakat akan lebih mengerti bagaimana menghadapi bencana. “Kerja sama ini untuk penyebaran informasi tentang kebencanaan. Supaya masyarakat lebih paham menghadapi bencana,” ungkap Lutfil Hakim.

Menurutnya, para jurnalis bisa dberikan pemahaman tentang bencana. Hal ini merupakan nilai tambah dan bisa meningkatkan kompetensi wartawan. Di sisi lain, peran relawan organisasi mitra SRPB Jatim di daerah bisa mengumpulkan aktivis media sosial (medsos) untuk diberikan pelatihan jurnalistik. “Tujuannya, supaya ada standardisasi jurnalistik dan tidak menulis hal-hal yang mengandung hoaks,” tukas Lutfil Hakim.

Sementara, Koordinator SRPB Jatim,  Dian Harmuningsih,   sangat berterima kasih dengan adanya MoU ini. Nantinya para relawan kebencanaan bisa mendapat ilmu tambahan tentang jurnalistik.  “Saya bersyukur bisa bekerja sama dengan PWI Jatim. Kami berharap kegiatan-kegiatan kami bisa disebarluaskan kepada masyarakat lewat PWI,” ungkapnya.  (iko/mat)