Program Dinas Bina Marga 100 Hari Kerja Bupati Malang
3 min readProgram 100 hari kerja sejatinya bukanlah program wajib yang harus dijalankan oleh seorang kepala daerah yang baru dilantik. Namun karena sudah menjadi “tradisi” akhirnya program ini seakan menjadi sebuah kewajiban. Ini pula yang dilakukan Bupati Malang, Jawa Timur, Dr. H. Rendra Kresna bersama pasangannya Drs HM. Sanusi. Sejak dilantik menjadi Bupati Malang pada Rabu (17/2/2016) oleh Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo, dia pun membuat program 100 hari kerja di semua bidang. Pada sektor Dinas Bina Marga misalnya, sudah mentargetkan, dalam 100 hari kerja bupati, jalan arteri sepanjang 250 Km tak boleh ada jalan yang rusak.
Kepala Dinas Bina Marga Moh. Anwar melalui Kepala Bidang Pemeliharaan, Agus Sugiharto menjelaskan, panjang jalan arteri —-biasa disebut jalan poros, yaitu jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan kecamatan— di Kabupaten Malang sekitar 1.700 Km.
“Pada program 100 hari kerja Bupati Malang, kami mentargetkan 250 Km jalan arteri di setiap kecamatan tidak boleh ada yang rusak. Jalan ini harus mulus. Namun, di luar program ini, ketika ada masyarakat yang komplain, tetap kami layani. Sehingga, kalau dihitung, sejatinya, realisasinya bisa lebih dari 250 Km,” kata Agus Sugiharto, belum lama ini.
Sejak digulirkannya program 100 hari kerja bupati hingga sekarang, dari 250 Km tersebut, sudah terealisasi sekitar 90 %. “Memang, ada kriteria yang masuk dalam program 100 hari kerja ini. Salah satunya, tingkat kerusakan sekitar 25 %. Selain itu, kerusakan jalan tersebut berada di jalan arteri,” terangnya.
Selain melalui program 100 hari kerja, pada tahun anggaran 2016 ini, perbaikan jalan dan jembatan juga diusahakan dipercepat. Menurut Agus Sugiharto, setidaknya, dari Rp 450 miliar anggaran untuk pembangunan jalan dan jembatan di Kabupaten Malang, sekitar 20 % hingga 30 %, pada Mei 2016 ini sudah terserap. “Jadi, ada program reguler yang dipercepat. Tender proyek pun dipercepat,” tegasnya.
“Pokoknya, dalam program 100 hari kerja bupati, jalan sepanjang 250 Km tidak boleh ada yang rusak. Harus mulus, khususnya jalan arteri, yakni jalan penghubung dari ibukota menuju kecamatan. Panjang jalan poros di Kabupaten Malang sekitar 1700 Km. Namun kita fokuskan untuk 100 hari kerja 250 km,” tegasnya.
“Tapi setiap ada keluhan di jalan arteri itu, pasti ditangani. Nyatanya, setiap hari selalu saja ada keluhan masyarakat, dan kita gerak terus. Makanya, dari target 250 km itu, realisasinya bisa lebih banyak, karena yang ditangani 1700 Km. Tapi kan kita reaslitis, karena menyangkut sumberdaya, “ imbuh Agus Sugiharto.
Jalan Makin Baik
Dr. H. Rendra Kresna baru dua bulan dilantik menjadi Bupati Malang untuk periode kedua. Namun kondisi jalan, baik jalan nasional, provinsi, kabupaten hingga jalan desa dan perkampungan, dari waktu ke waktu semakin baik. Menurut data Dinas Bina Marga, panjang jalan nasional 115,63 Km, jalan provinsi 110,12 Km, jalan kabupaten 1.668,76 Km, jalan desa 6.907,90 Km dan jalan lingkungan 5.474,9 Km.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Malang, Jawa Timur, Ir. Moh. Anwar, total panjang jalan di Kabupaten Malang 14.277,31 Km. “Jalan negara dan jalan provinsi dalam kondisi baik. Jalan kabupaten yang dalam kondisi baik sudah lebih dari 87,83% dan jalan desa lebih dari 64,78%. Sedangkan jalan lingkungan yang sesungguhnya menjadi tanggung jawab masyarakat masih perlu banyak mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah,” katanya belum lama ini.
Dinas Bina Marga pun terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas jalan agar lebih baik dibandingkan sebelumnya. Berbagai program unggulan pun diluncurkan, seperti pembangunan jalan dan jembatan, rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan, pembangunan turap/talud/bronjong, pembangunan jalan dan jembatan pedesaan serta pembangunan bangunan pelengkap dan PJU (Penerangan Jalan Umum).
Menurut Kepala Dinas Bina Marga Moh. Anwar, panjang jalan nasional mencapai 115,63 Km. Kondisinya relatif baik. Jalan provinsi 110,120 km. Kondi-sinya pun relatif baik. Sedangkan jalan kabupaten 1.668,76 km. “Kondisi jalan rata-rata mantap sekitar 50 % lebih, kondisi baik lebih dari 1465,67 km (87,83%), jalan rusak sekitar 164,53 km (9,86 %), rusak berat 38,56 km (2,3 %),” katanya.
Selain itu, masih kata Moh. Anwar, kondisi jalan desa mencapai 6907 km (jalan poros desa 905,81 km). Dari jumlah ini, yang sudah tertangani sekitar 4475,1 km (64,78 %) dan yang belum tertangani sekitar 2432,8 km (35,22 %). Sedangkan jumlah jembatan sebanyak 3315,75 meter (831 buah), meliputi jembatan standart dengan lebar 6 meter sebanyak 138 buah (35,07 %).
“Secara umum, semua kondisi jalan dalam keadaan baik (100 % baik). Memang, pembangunan prasarana jalan dilaksanakan secara bertahap, disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Sebagai catatan, capaian peningkatan jalan kabupaten baik, dari 83,04 % menjadi 87,83%. Sedangkan meningkatnya jembatan standart dari 29,87 % menjadi 15,07 %,” jelasnya.n