Polisi Dalami Pelaku Penodongan Pengamat Kepolisian
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Polisi masih mengidentifikasi dan memburu pelaku penodongan menggunakan pistol terhadap Bambang Rukminto, pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jl. Danau Yamur, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (23/06/2023) lalu.

KORBAN sudah melaporkan kejadian ini ke Polresta Malang Kota, Sabtu (24/06/2023) siang. “Sejak pasca kejadian, pelapor sudah langsung mengirimkan informasi lewat whatsup. Petugas langsung mendatangi lokasi kejadian,” terang Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Ferbrianto Prayoga, Senin (26/06/2023) siang.
Setelah yang bersangkutan melapor, petugas langsung memintai keterangan dari pelapor, termasuk memintai keterangan para saksi yang kebetulan mengetahui perisitiwa tersebut. “Untuk sementara, yang kami dapatkan, peristiwa itu memang ada. Terduga pelaku ada 4 orang, mengendarai 2 sepeda motor. Masih sama dengan informasi sebelumya. Kami terus dalami,” lanjutnya.

Seperti diketahui, Bambang Rukminto, pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), ditodong orang tidak dikenal (OTK) pakai pistol di Jl. Danau Yamur, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (23/06/2023) lalu.
Saat lapor ke Polisi, ia membawa barang bukti rekaman CCTV dan pistol mainan yang dipakai untuk menodongnya. Selain itu ia mengaku tidak kenal dengan pelaku penodongan. “Saya tidak kenal. Ciri-cirinya tidak terlalu tinggi, di samping saya. Yang tiga orang lagi tidak kelihatan, karena kejadian sangat cepat banget,” terangnya saat dikonfirmasi di Mapolresta Malang Kota, Sabtu (24/06/2023) siang.
Bambang menceritakan, peristiwa penodongan pistol itu terjadi saat dirinya baru saja keluar dari mesin Anjungan Tuni Mandiri (ATM). Lokasinya, berjarak sekitar 200 meter dari ATM. Ia didatangi empat orang yang mengendarai dua sepeda motor. Kemudian menodongkan pistol ke arahnya. Saat itu, penodong meminta HP korban agar dikeluarkan. “Pelaku minta HP saya. Saya terkejut terus saya tanya, apa maksudnya minta HP,” lanjutnya.
Bambang mengaku, saat itu melihat keanehan pada pistol pelaku. Modelnya bukan seperti pistol pada umumnya. Karena itu ia berani melawan. Akhirnya pistol itu ia tarik. Dan secara reflek ia pukulkan ke wajah pelaku. “Saya juga takut, jangan-jangan senjata api beneran. Akhirnya saya teriaki rampok. Kemudian empat orang itu kabur ke arah Jl. Danau Kerinci,” jelasnya.
Beruntung, dengan peristiwa itu Bambang tidak mendapat luka serius. Hanya kacamata yang dia pakai pecah sebelah kiri. (aji/mat)