Penyakit Jantung Incar Orang Yang Jarang Olah Raga
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Anda jarang olah raga? Waspadalah, itu berarti penyakit jantung tengah mengincar Anda. Peringatan ini disampaikan Direktur Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB), Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes, usai bertemu Plt Bupati Malang, HM Sanusi, Senin (17/06/2019) di Peringgitan Kabupaten Malang.

DIA JUGA mengingatkan, saat ini penyakit jantung masih tergolong pembunuh nomor satu di Indonesia. Selain itu trennya pun naik. “Jika dahulu para penderita biasanya berusia di atas 40 tahun, sekarang usia 30 tahun sudah beresiko menderita penyakit jantung,” tutur Dr. dr. Sri Andarini, M. Kes, Senin (17/06/2019).
Menurut Dr. Sri, penyebab penyakit jantung bermacam-macam. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi faktor utama. “Pola makan, stres, dan jarang berolah raga,” paparnya.
Untuk mencegah bertambahnya penderita jantung, RSUB berkerja sama dengan The George Institute for Global Health, melakukan pemantauan di masyarakat, khususnya masyarakat di Kabupaten Malang.
“Sebenarnya sejak tahun 2016 sudah ada program Smart Health, berkerja sama dengan George Institute di Malang Raya.. Jadi, nanti kader kita akan kita bekali Tablet (alat komunikasi seluler) dan pelatihan pengecekan tekanan darah atau gula darah. Dari situ bisa diperoleh data berapa sih (masyarakat) yang menderita hipertensi,” bebernya.
Dari data itu kemudian bisa dipetakan wilayah mana yang masyarakatnya berpotensi tinggi menderita penyakit jantung, sehingga bisa dilakukan sosialisasi pencegahan dan pengobatan. “Untuk pengobatan, harus simultan mengkonsumsi obatnya. Kita nanti akan berkerja sama dengan BPJS dan Pemprov Jatim, “ujar mantan Dekan Fakultas Kedokteran UB ini.
Menurut perempuan yang menjabat Direktur RSUB periode 2019 – 2021 ini, saat ini sudah ada empat desa yang sudah menjadi pilot project, yakni Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, dan Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen.
“Ke depan kita akan kembangkan menjadi 100 desa. Namun Bapak Bupati (Sanusi) ingin semua desa di Kabupaten Malang. Tentu kami akan berkoordinasi dengan George Institute,” ungkap Sri.
Sementara itu, Plt. Bupati Malang, HM Sanusi menyambut baik program RSUB ini. Bahkan dia siap mengucurkan dana dari APBD. “Jika memang danannya tidak cukup, akan kita tambah dari APBD kita,” tegasnya.
Menurut Sanusi, itu penting dilakukan karena menyangkut peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. “Masyarakat kan harus sehat. Kalau sakit stroke, tidak bisa apa-apa, tidak produktif,”pungkasnya. (diy)