Pemkab Malang Cover BPJS, Berobat di RSUD dan Puskesmas Gratis
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Masyarakat Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang berobat ke rumah sakit, tidak dikenakan biaya. Cukup menunjukkan KTP kepada petugas, karena sebanyak 97,26% penduduk Kabupaten Malang telah terdaftar BPJS Kesehatan. Kalau belum memiliki kartu BPJS, bisa daftar tanpa bayar, karena sudah dibackup Pemerintah Kabupaten Malang.

HAL INI disampaikan Bupati Malang HM Sanusi, saat mengunjungi Dusun Sumberdewo dan Dusun Jajang, Desa Sumberejo, Kecamatan Poncokusumo, bersama Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Ketau DPRD Kabupaten Malang, Darmadi, dan sejumlah pejabat lainnya, Selasa (04/04/2023) siang.

“Sebanyak 97,26% masyarakat Kabupaten Malang telah terdaftar BPJS Kesehatan. Artinya, masyarakat Kabupaten Malang yang kurang mampu sudah terjamin BPJS. Jika berobat ke RS tidak dikenakan biaya. Cukup membawa KTP. Karena semua biaya sudah dijamin Pemerintah Kabupaten Malang,” katanya.
Dia menambahkan, belum lama ini Kabupaten Malang mendapat penghargaan UHC dari Wakil Presiden Republik Indonesia, karena sebanyak 97,26% warga dicover BPJS. “Jadi, kalau belum memiliki BPJS ke Puskesmas, cukup bawa KTP. Sudah bilang begitu saja. Nanti Puskesmas akan paham, karena aturannya memang sudah gratis, karena sudah dibayari oleh Pemerintah Kabupaten Malang,” terangnya.

Saat kunjungan ke Dusun Sumberdewo dan Dusun Jajang, Desa Sumberejo, Kecamatan Poncokusumo, Bupati Malang juga menyerahkan bantuan kepada 98 KK warga Dusun Sumberdewo dan meninjau rumah tidak layak huni. “Alhamdulilah, siang hari ini saya dapat silaturahmi dengan warga Desa Sumberjo. Mudah-mudahan silaturahmi ini membawa manfaat bagi masyarakat,” harapnya.
Mantan Wakil Bupati Malang ini menambahkan, tujuan Sambang Dusun Terpencil ini agar masyarakat desa pinggiran yang belum pernah dikunjungi pejabat dapat mengenal dan bisa bertatap muka sekaligus memberikan bantuan. “Pemerintah Kabupaten Malang juga telah memberikan beasiswa kuliah sejumlah Rp 15 juta untuk salah satu anak di setiap desa. Syaratnya hanya satu, harus pintar. Anak yang mendapatkan beasiswa ini nantinya yang saya harapkan dapat membantu pembangunan di desanya,” pungkasnya. (bri/mat)