Olah Sampah Plastik Jadi Bahan Baku 3D Printing, Tim Antasena ITS Raih Medali Perunggu
1 min readSURABAYA,TABLOIDJAWATIMUR. COM – Tim Antasena Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, meraih medali perunggu dalam ajang Malaysia Technology Expo (MTE) 2019, yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia.

DALAM perlombaan bertaraf internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, Tim Antasena ITS berhasil membuat inovasi dengan membuat alat untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan baku 3D Printing (Mesin Cetak Tiga Dimensi).
Staf elektrik Tim Antasena, Raihan menjelaskan, alat yang mereka buat tersebut bernama Single Screw Extruder Portable. Menurut Raihan, penggunaan teknologi mesin cetak 3D sangat banyak digunakan dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, selain untuk mengatasi permasalahan sampah plastik, penggunaan teknologi ini juga diharapkan bisa untuk memenuhi kebutuhan tentang bahan baku mesin cetak 3D.
Alat inovasi Tim Antasena ini digerakkan dengan energi listrik dan bekerja dengan cara memadatkan serta menekan sampah plastik yang akan diolah. Kemudian padatan tersebut dipanaskan sampai dengan temperatur sekitar 200 – 300 derajat celcius. “Selanjutnya mesin ini akan menghasilkan padatan yang bisa digunakan untuk bahan baku mesin cetak 3D,” terang Raihan.
Diharapkan alat ini bisa digunakan oleh banyak orang pengguna. “Dengan alat yang sudah dirancang secara portable (mudah dibawa kemana-mana, red) ini, para pengguna bisa mengolah sampah secara praktis dan bermanfaat,” tutur mahasiswa angkatan 2017 ini.
Dalam perlombaan ini, tim Antasena diwakili tiga mahasiswa, yang terdiri dari Raihan dan Cut Irma Fitri dari Departemen Teknik Material, serta Nadya Paramitha dari Departemen Teknik Perkapalan. (ang)