Mayat Berseragam KORPRI Tewas Mengapung di Sungai Brantas
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Mayat laki-laki tidak dikenal, brewokan, dan mengenakan seragam KORPRI, usia sekitar 50 tahun, ditemukan dalam kondisi tewas, mengapung di Dam Sungai Brantas, Dusun Blobo, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (08/07/2018).


KAPOLSEK Kepanjen, Kompol Bindrio membenarkan penemuan mayat laki-laki malang tersebut. “Benar, sekitar pukul 12.00 WIB, kami mendapat laporan, ada penemuan mayat seorang laki-laki di Dam Blobo. Setelah kami selidiki dengan mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) informasi tersebut ternyata benar,” terangnya.
Petugas Polsek Kepanjen pun segera berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Malang, PMI Kabupaten Malang, serta SAR Awangga untuk melakukan evakuasi.

“Prioritas kami adalah melakukan evakuasi terlebih dahulu. Dengan dibantu para relawan BPBD, PMI dan SAR Awangga, evakuasi bisa dilakukan pukul 12.45 WIB, dan langsung dilakukan pemeriksaan oleh Tim Identifikasi Polres Malang,” ungkap Bindrio.
“Saat ini mayat laki-laki tanpa identitas tersebut masih berstatus Mr. X dengan ciri-ciri berewok, mengenakan jaket biru, berbaju batik Korpri (Korps Pegawai Republik Indonesia) dan bercelana pendek hitam,” jelas mantan Kapolsek Lowokwaru Kota Malang ini.
Meski korban mengenakan baju batik Korpri, Polisi belum berani menduga apakah pria nahas tersebut ASN (Aparatur Sipil Negara ) atau bukan. “Kita belum bisa memastikan, karena bisa saja baju tersebut diperoleh dari pemberian orang lain, ” ucap Bindrio.
Hasil olah TKP yang dilakukan Polsek Kepanjen dan Tim Identifikasi Polres Malang, tidak diketemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh laki-laki dengan jambang lebat itu.
“Sementara ini belum ditemukan tanda kekerasan fisik. Ada luka lecet di pelipis kiri, namun itu bisa saja disebabkan oleh benturan sewaktu hanyut di sungai. Penyebab kematian belum bisa kami pastikan. Untuk lebih jelasnya, jasad dikirim ke IKF (Instalasi Kedokteran Forensik) RSSA Kota Malang untuk proses visum,” jelas Kapolsek Kepanjen.

Sementara itu, menurut relawan BPBD yang melakukan evakuasi bersama relawan PMI Kabupaten Malang dan SAR Awangga, penemuan korban hanyut pertama kali diketahui oleh seorang warga yang akan mandi.
“Informasinya seperti itu. Warga yang mau mandi tersebut melihat ada sesosok tubuh yang hanyut dalam posisi tengkurap, kemudian dilaporkan ke perangkat desa, yang diteruskan ke Muspika Kepanjen. Kami diminta melakukan evakuasi. Melihat kondisi fisik, diperkirakan korban sudah hanyut selama dua hari,”jelas salah seorang relawan BPBD Kabupaten Malang yang enggan disebutkan namanya.
Sempat beredar informasi jika Mr. X tersebut adalah Sunaryo, warga Gang Gedang, Dusun Semanding, Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen. Namun hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari jajaran Polsek Kepanjen. (diy)