Manfaatkan Limbah Aspal, Mahasiswa ITN Tambal Jalan Berlubang
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah mahasiswa Teknik Sipil InstitutI Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, berhasil memanfaatkan limbah aspal laboratorium untuk menambal jalan berlubang di sekitar kampus.

KEGIATAN ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap jalan berlubang di Jalan Bendungan Bening, RT 03/RW 07, Kelurahan Sumbersari, Kota Malang, Jawa Timur, pada akhir Juli 2022 lalu.
Menurut Ahmad Fauzi, mahasiswa Teknik Sipil, limbah aspal dari praktikum bahan jalan di Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik Sipil, ITN Malang biasanya hanya dibuang. Maka, terbersit ide memanfaatkannya untuk menambal jalan berlubang di Jalan Bendungan Bening lewat program pengabdian masyarakat.

“Limbah aspal bekas praktikum selama ini hanya dibuang begitu saja. Makanya kami berinisiasi memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan untuk menambal jalan berlubang di sekitar kampus, tepatnya di Jalan Bendungan Bening,” kata Fauzi kepada Humas ITN, Senin (08/08/2022) siang.
Alat yang digunakan untuk mengolah aspal dan menambal jalan pun cukup sederhana. Berupa peralatan rumah tangga yang biasa ditemui di dapur. Untuk mencairkan aspal, mereka memanfaatkan wajan, sutil, dan kompor. Sementara untuk memadatkan aspal menggunakan palu, dan plat baja yang mereka rakit sendiri.
Sebanyak 17 mahasiswa yang terlibat kegiatan ini melakukannya dengan gotong royong. Ada yang bertugas membersihkan lubang jalan sebelum disiram aspal. Ada yang mencairkan aspal dengan cara memanaskan aspal di atas kompor. Ada juga yang bertugas memadatkan dengan plat baja dan palu setelah aspal dituang ke jalan yang berlubang. Untuk keamanan, mereka melindungi tangan dengan sarung tangan.
Dikatakan Fauzi, kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat, yang merupakan implementasi tri dharma perguruan tinggi. Makanya, tema yang diangkat adalah Aktualisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk Mewujudkan Kualitas Insan Pengabdi. Apalagi mereka adalah mahasiswa teknik sipil yang tidak asing lagi dengan cara mengolah aspal untuk jalan.
“Kegiatan menambal jalan berlubang memang belum pernah dilakukan oleh mahasiswa. Jadi ini kali pertama. Meskipun belum banyak jalan berlubang yang bisa kami tambal, tapi paling tidak sudah bisa membantu pengguna jalan, khususnya pengendara motor, sehingga lebih nyaman ketika melintas di Jalan Bendungan Bening,” jelas Fauzi.
Sementara itu, mahasiswa lainnya, A. Maulana Farabi, mengatakan, warga terlihat antusias dengan adanya perbaikan jalan. Menurut warga, jalan di Bendungan Bening di beberapa tempat berlubang dan harus segera diperbaiki. Padahal anggaran perbaikan jalan pernah diajukan oleh warga, namun hingga saat ini belum terealisasi.
“Ketua RW setempat menyambut hangat kegiatan kami. Warga juga antusias memberikan support, seperti konsumsi. Karena, memang mereka (warga) sudah sangat resah dengan jalan berlubang di lokasi tersebut,” ujar Maulana.
Sebagai mahasiswa mereka berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara masif dan berkelanjutan agar dapat membantu masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini menjadi program yang bisa membantu warga dalam perawatan jalan, khususnya di RT 03/RW 07. Kami juga berharap program seperti ini lebih masif, dan mahasiswa lebih peka melihat kondisi lingkungan sekitarnya,” pungkas Maulana. (div/mat)