KPOTI Cemas, Permainan Tradisional Nyaris Punah
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Sejumlah permainan tradisional, seperti dakon, gobaksodor, egrang, dan lain – lain, kini mulai terkikis, bahkan nyaris punah, berganti dengan permainan yang berbaziz teknologi, yang bisa membuat ketagihan. Padahal, permainan yang berbaziz teknologi mengurangi kepekaan sosial terhadap lingkungan.

KECEMASAN ini disampaikan Ketua Komite Permainan Rakyat Olah Raga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kota Malang, Jawa Timur, Drs. Sulikan, MS, usai pelantikan pengurus KPOTI Kota Malang, di Kampus A, IKIP Budi Utomo, Kamis (12/12/2019) siang.
“Saat ini, sejumlah permainan tradisional, seperti dakon, gobaksodor, permainan egrang, dan lain-lain, mulai terkikis, bahkan punah. Berganti permainan yang berbaziz teknologi, yang bisa membuat ketagihan. Sementara permainan berbasis teknologi, seperti game, selain menguntungkan, juga banyak mengakibatkan kerugian. Salah satunya, kepekaan sosial terhadap lingkungan menjadi berkurang,” kata Sulikan.

Karena itu, KPOTI punya misi menghidupkan kembali permainan tradisional yang kental dengan nilai keakraban, peka lingkungan, dan keceriaan anak -anak. “Kami ingin melestarikan budaya permainan tradisional yang makin lama makin menurun,” katanya.
Salah satu langkah yang akan ditempuh adalah menjalin kerjasama dengan IKIP Budi Utomo, Malang. Sebab, di perguruan tinggi ini mempunyai mata kuliah wajib olah raga tradisional.
Selain itu, masih kata Sulikan, usai pelantikan pengurus KPOTI, pengurus akan melakukan pelatihan kepada para guru, serta pemerhati permainan tradisional. Nantinya, para peserta pelatihan, akan menjadi pembimbing masyarakat, terutama para remaja, komunitas, dan anak- anak.
“Nantinya, para peserta pelatihan akan menjadi penggerak masyarakat, khususnya remaja dan anak-anak. Pematerinya berasal dari kalangan pemerhati permainan tradisional di tingkat provinsi. Materinya, mengenai pengenalan permainan tradisional dan praktek,” tutur Ketua KPOTI Kota Malang, Drs. Sulikan, MS.
Sementara itu, Ketua KPOTI Jatim, Abdul Haris menjelaskan, pelantikan pengurus KPOTI di Kota Malang ini adalah yang pertama di Indonesia. Nantinya, akan merata ke beberapa daerah, bahkan seluruh Indonesia. Organisasinya sudah sampai ke tingkat pusat, bahkan dalam pembinaan ibu presiden.
“Ada beberapa olah raga tradisional yang wajib dan menjadi ikon. Mulai dari dagongan, hadang, egrang, telompah panjang, dan sumpitan. Itu semua adalah olah raga rakyat tradisional. Itu semua perlu dilestarikan, apalagi kepengurusannya sudah sampai ke pusat, yakni ibu presiden, Ibu Iriana Jokowi sebagai ketua,” tuturnya.
Abdul Haris berharap, Kota Malang sebagai awal dari pelestarian budaya permainan tradisional, bisa sering- sering melakukan lomba permainan tradisional. (ide/mat)