Kehidupan Dalam Tumpukan Sampah: Memahami Dampaknya Pada Manusia dan Ekosistem
2 min read*Oleh : Nama : Dian Mardlia Nailun Najah,
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Prodi Ilmu Pemerintahan
Masalah sampah di Indonesia adalah salah satu permasalahan yang belum pernah selesai hingga saat ini. Negara ini menghadapi tantangan besar dalam mengelola sampah yang dihasilkan oleh populasi yang terus berkembang dan gaya hidup konsumtif. Salah satu penyebab utama permasalahan sampah di Indonesia adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

BANYAK orang masih membuang sampah sembarangan, terutama di sungai, selokan, dan lahan terbuka, yang akhirnya mencemari lingkungan. Selain itu, kekurangan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai juga menjadi hambatan. Beberapa daerah di Indonesia masih kekurangan fasilitas tempat pembuangan akhir (TPA) yang layak, sehingga sampah seringkali ditumpuk secara tidak teratur.
Tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik memiliki dampak serius pada kesehatan manusia dan ekosistem. Pada kesehatan manusia, tumpukan sampah dapat menjadi sarang penyakit dan memicu penyebaran infeksi. Polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran sampah dapat menyebabkan masalah pernapasan dan penyakit pernafasan lainnya. Selain itu, air yang tercemar oleh sampah dapat menyebabkan penyakit perut, kulit, dan infeksi pada sistem pencernaan.
Dampak pada ekosistem juga signifikan. Tumpukan sampah mencemari tanah, air, dan udara. Air yang terkontaminasi dapat merusak ekosistem perairan dan mengancam kehidupan organisme air. Sampah yang tidak terurai juga dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati dan mengancam spesies yang ada. Polusi udara dan air yang disebabkan oleh sampah juga dapat mengganggu siklus alami dan merusak kualitas lingkungan secara keseluruhan.
Sampah plastik menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan. Penggunaan plastik sekali pakai yang sangat populer di Indonesia menyebabkan penumpukan sampah plastik yang sulit terurai dan mencemari laut, sungai, dan ekosistem alam lainnya.
Pemilahan sampah juga masih belum terlaksana dengan baik di tingkat rumah tangga, sehingga potensi daur ulang dan pengolahan sampah terbatas. Selain itu, kebijakan dan regulasi pengelolaan sampah yang kurang efektif juga menjadi kendala. Keterlibatan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta dalam mengatasi masalah sampah masih belum terkoordinasi dengan baik. Kurangnya investasi dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan juga menjadi faktor utama dalam ketidakmampuan mengatasi permasalahan ini.
Untuk mengatasi masalah sampah yang tidak pernah selesai, perlu adanya upaya yang komprehensif dari semua pihak. Kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan melalui kampanye edukasi yang terus-menerus. Pemerintah perlu mengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai, seperti TPA modern, instalasi pengolahan sampah, dan fasilitas daur ulang. Regulasi yang lebih ketat perlu diterapkan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong daur ulang.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga sangat penting dalam mengatasi masalah sampah. Investasi yang lebih besar perlu dilakukan untuk mengembangkan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Hanya dengan upaya bersama, kesadaran yang tinggi, dan tindakan yang berkelanjutan, masalah sampah di Indonesia dapat diatasi dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan generasi mendatang. (*)