9 Oktober 2024

`

Kagungan Sumberawan Bikin Mahasiswa Kolombia Kesengsem

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah mahasiswa asing kesengsem dengan event Kagungan Sumberawan, Tirta Satya, Lestari Budaya yang digelar halaman Candi Sumberawan di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, minggu lalu.

 

Sejumlah mahasiswa UMM menggelar tari-tarian dalam event Kagungan Sumberawan, Tirta Satya, Lestari Budaya yang digelar halaman Candi Sumberawan di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, minggu lalu.

 

Sejumlah mahasiswa UMM menggelar tari-tarian dalam event Kagungan Sumberawan, Tirta Satya, Lestari Budaya yang digelar halaman Candi Sumberawan di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, minggu lalu.

SALAH SATUNYA mahasiswa pertukaran pelajar asal Kolombia, Nicolas Esteban. Dia mengaku senang bisa mengikuti kegiatan budaya di Candi Sumberawan ini. Bahkan ia menantikan ada event serupa di Malang. “Saya senang bisa hadir di Kagungan Sumberawan. Acaranya keren, terutama penampilan tari dan teater. Saya suka budaya dan sejarah. Saya menantikan lagi acara seperti ini,” katanya.

Kegiatan ini digelar oleh mahasiswa praktikum public relations 3 Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Candi Sumberawan. Gelaran kebudayaan tersebut bertujuan untuk mempromosikan sekaligus mengembangkan potensi Candi Sumberawan, terutama potensi sumber mata air.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, perwakilan UMM, Himawan Sutanto, dan sejumlah undangan lainnya. “Pengembangan potensi desa dan wisata seperti event ini harus terus kita dukung. Caranya, dengan menjaga dan mengembangkan potensi desa seperti di Candi Sumberawan. Banyak segmen yang bisa kita majukan bersama,” terang Wakil Bupati Malang.

Ada ritual yang dilakukan budayawan dalam event Kagungan Sumberawan, Tirta Satya, Lestari Budaya yang digelar halaman Candi Sumberawan di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, minggu lalu.

Wabup berharap kampus-kampus di Kota Malang bisa bahu-membahu mengembangkan potensi yang dimiliki desa dengan membuat berbagai event, mengundang budayawan setempat ke kampus.

Didik menambahkan, kampus sangat penting mengembangkan potensi wisata. Dengan membuat event, mengundang budayawan, sekaligus mengenalkan budaya. “Kalau Kampung Warna-Warni bisa diubah, bukan tidak mungkin Desa Toyomarto juga bisa,” tegasnya.

Acara diisi ritual Tirta Amerta. Ritual kebudayaan pengambilan air, untuk meminta keberkahan di pelataran Candi Sumberawan, dipimpin budayawan Dika Maulana, didampingi budayawan lainnya.

Salah satu kegiatan yang cukup menarik adalah sesi pertunjukkan seni tari dan seni teater, diperagakan Sanggar Gong Production dengan Teater Komunitas. Berisikan cerita asal usul Candi Sumberawan dan sumber mata airnya yang memiliki 2 sumber mata air utama yang dipercaya memiliki khasiat.

Mata air pertama, bernama Kahuripan. Dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Mata air kedua, bernama Kamulyan. Dipercaya mampu meningkatkan derajat manusia. (aji/mat)