17 Oktober 2025

`

Istri Dosen UMM Ini Meninggal Jelang Pengukuhan Guru Besar

3 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Prof. Dr. Ir. Aris Winaya, MM, M.Si, IPU, ASEAN Eng, dan Prof. Dr. Ir. Maftuchah, MP, pasangan suami istri yang mengajar di Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, sukses meraih guru besar dan dikukuhkan bersamaan, belum lama ini di kampus setempat.

 

Prof. Dr. Ir. Aris Winaya, MM, Msi, IPU ASEAN Eng, bersama anaknya (membawa foto Prof. Dr. Ir. Maftuchah, MP), saat pengukuhan guru besar. (foto: humas UMM)

 

NAMUN sayang, di hari pengukuhan tersebut masih diselimuti duka cita, karena Prof. Dr. Ir. Maftuchah, MP, berpulang ke rahmatullah, beberapa minggu sebelum dikukuhkan. Sehingga Aris yang juga Dekan FPP UMM dikukuhkan sendirian, tanpa istri. Maftuchah dianugerahi dan dikukuhkan sebagai guru besar anumerta.

Prof. Dr. Ir. Aris Winaya, MM, Msi, IPU ASEAN Eng, bersama anaknya (membawa foto Prof. Dr. Ir. Maftuchah, MP), saat pengukuhan guru besar. (foto: humas UMM)

Selain menyajikan orasi ilmiah menarik, prosesi pengukuhan tersebut juga menceritakan bagaimana Aris dan Maftuchah saling mendukung satu sama lain hingga mencapai titel guru besar. “Pada tahun 1994, saya dan istri menikah. Kemudian penantian panjang selama sembilan tahun untuk mendapatkan anak. Bahkan istri saya harus menyelesaikan studi di Bogor saat masih hamil. Sedangkan saya harus bolak balik Malang-Bogor untuk menemani istri sembari menjalankan tugas sebagai dosen di UMM,” kata Aris mengisahkan perjuangannya.

Dalam orasi ilmiahnya, Aris menjelaskan mengenai aplikasi teknologi DNA dalam penguatan strategi konservasi sumber daya genetik ternak di Indonesia. Beberapa negara yang telah berkomitmen untuk mempertahankan potensi genetik ternak lokal akan terus mengamati tren perkembangan bidang peternakan.

“Di sisi lain, teknik genetika molekuler diperkirakan akan memiliki dampak yang cukup besar di masa depan. Misalnya, tes berbasis DNA untuk gen yang mempengaruhi sifat kualitatif yang sulit diukur saat ini, seperti kualitas daging atau ketahanan terhadap penyakit. Hal Ini juga akan membuka jalan menuju kemungkinan kemajuan dalam evolusi biologi, pemuliaan hewan dan hewan model untuk penyakit manusia,” jelasnya.

Ia mencontohkan, seleksi genomik yang seharusnya bisa meningkatkan dua kali lipat keuntungan genetik dalam industri susu. Meski begitu, ada tantangan tersendiri. “Tantangannya revolusi dalam bidang pemuliaan ternak sebagai alat dan teknik yang berbeda dengan pemuliaan konvensional selama ini,” jelas Prof. Aris.

Terkait ternak Indonesia, Aris yakin studi tentang keragaman breed sapi lokal Indonesia berbasis DNA akan mencerminkan variasi genetik mereka dari sisi esensi. Apalagi saat ini sumber daya genetik sapi-sapi asli Indonesia semakin menurun tajam. Maka studi tentang keragaman breed sapi asli Indonesia semakin penting.  “Konservasi keanekaragaman genetik ternak lokal harusnya sudah menjadi program yang wajib diimplementasikan,” tegasnya.

Sementara itu, orasi ilmiah yang sudah disusun Prof. Maftuchah tersampaikan melalui teknologi AI. Orasinya membahas mengenai pengembangan teknologi budidaya tanaman jarak pagar (jatropha curcas linn) untuk mendukung ketersediaan sumber bahan bakar biodiesel.

Tanaman jarak pagar memiliki sejarah panjang, terutama pemanfaatannya sebagai bahan bakar nabati. Saat penjajahan Jepang, biji dari buah tanaman jarak ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar penerangan maupun minyak bakar. Namun, hingga saat ini pengembangan tanaman jarak pagar masih belum signifikan, bahkan cenderung tidak diutamakan, terutama terkait pemanfaatannya untuk sumber energi.

Menurut orasinya, penanaman tanaman jarak pagar perlu diupayakan pada daerah-daerah marginal. Jika ditanam pada lahan produktif, akan berkompetisi dengan tanaman pangan sehingga nilai ekonomisnya menjadi rendah dan petani tidak tertarik untuk budidaya tanaman jarak pagar.

Edukasi tentang pemanfaatan biji buah jarak untuk bahan bakar nabati juga harus tetap dilakukan, diikuti dengan pengembangan teknologinya, terutama dalam penggunaannya sebagai biofuel.  (div/mat)