IIBF Dorong Pengusaha Sukses Dalam Bisnis dan Kehidupan
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Malang Raya, memberikan peluang sukses dalam berbisnis dan berkehidupan. Salah satunya melalui seminar B-Win, bertajuk Bussines Owner Institute Batch #5, di Hotel Savana, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (10/01/2023) siang.

JOKO Kris Busono, Ketua IIBF DPD Malang Raya, menjelaskan, B-Win merupakan program inklusif selama 8 kali pertemuan atau sekali sepekan. Diperuntukan bagi pengusaha yang berkomitmen membangun karakter diri. Sebagai pemilik usaha sekaligus menumbuhkan bisnisnya lebih kuat. Didukung dengan pendampingan dalam menjalankan usaha.

“Sejumlah strategi dalam bisnis dikupas dalam seminar, sesuai kebutuhan dan solusi yang diharapkan pelaku usaha. Sukses itu ya iman plus strategi. Karena ini pengusaha muslim. Termasuk solusi dalam penyelesaian jika mempunyai hutang atau pinjaman, sesuai yang dibutuhkan pelaku bisnis,” terang Joko ditemui di sela-sela acara di Hotel Savana, Selasa (10/01/2023).
Salah satu materi yang diberikan dan dibahas, lanjut Joko, adalah terkait inventarisir permasalahan para anggota. Dengan diberikan form isian, setiap peserta akan menuliskan permasalahan masing-masing terkait usahanya. “Setelah diketahui permasalahan dan solusi yang diharapkan, semua akan diinventarisir dan dikelompokkan. Dan nantinya dibentuk kelompok-kelompok kecil, dengan pendampingan leader forum,” lanjutnya.

Dalam sesi ini dibahas juga tentang sejumlah kesalahan yang biasa dilakukan pelaku usaha. Sejumlah langkah penyelesaian, langkah tahapan menjalankan usaha, manajemen keuangan, komitmen untuk keberhasilan, kepribadian muslim, dan banyak lagi materi lainnya.
Adapun pelaksanaan B-Win, diikuti 60 peserta. Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Timur hingga luar Jatim, dengan beragam jenis pelaku usaha. Mulai kuliner, jasa, fashion, dan sebagainya. Seminar ini menghadirkan pembicara dari pimpinan pusat, Ahmad Shodiq, yang ahli di bidangnya.
Sementara itu, salah satu peserta dari Lumajang yang tak mau disebutkan identitasnya mengaku mendapat banyak hal dalam seminar tersebut, terkait pengembangan usaha yang sedang digeluti saat ini. Salah satunya tentang aqidah. “Termasuk prinsip- prinsip yang sebenarnya bisa diterapkan juga pada bisnis yang lain. Tidak ketinggalan juga membahas finansial literasi,” terangnya.
Ia mengaku, usaha fashion miliknya dimulai sekitar 2017. Saat pendemi Covid-19 sakitar tahun 2021, usahanya sempat goyang. Namun melalui seminar yang ia ikuti, menumbuhkan kembali semangat dari keterpurukan yang pernah dialami. “Saya kira permasalahan waktu itu sangat besar. Namun setelah berkelompok dan mendapatkan arahan, ternyata ada yang jauh lebih berat. Alhamdulillah, akhirnya bisa teratasi,” kata pengusaha fashion dengan 50 karyawan ini. (aji/mat)