Gema Desa di Singosari, Sanusi Resmikan Kantor Kelurahan Candirenggo
3 min read
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Gerakan Membangun Desa (Gema Desa) yang dipimpin Bupati Malang, HM Sanusi, dilangsungkan di Kecamatan Singosari, Kamis (20/02/2020). Pada acara yang juga diikuti Ketua DPRD Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto ini, sejumlah kegiatan digelar, mulai dialog dengan masyarakat di Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Maju Bersama di Desa Tunjungtirto hingga meresmikan Kantor Kelurahan Candirenggo.
CAMAT SINGOSARI, Bagus Sulistiawan yang mendampingi Bupati Malang dan Ketua DPRD sejak awal hingga akhir bersama Danramil dan Kapolsek Singosari menjelaskan, sebelum meninjau sejumlah lokasi kegiatan Gema Desa, bupati bersama peserta yang lain, ramah tamah di Grage Hotel. Setelah itu dilanjutkan silaturahmi dan dialog inretaktif bersama masyarakat di BUMDes Maju Bersama.

Pada kesempatan ini, bupati menyerahkan sejumlah bantuan serta menandatangani prasasti Pujasera Cafe Kembangbanyu, Klinik Tirto Husada, Posyandu Dusun Losawi 8, Posyandu Dusun Losawi 9, Posyandu Dusun Gembrung 7, Posyandu Dusun Tirtasani, Posyandu Dusun Bunder 1, Posyandu Dusun Purworejo 3, dan Posyandu Dusun 4 Semarak.

Setelah itu, dengan naik sepeda motor bersama peserta lainnya, dia meninjau Festival Seribu Kreasi Klompen Singosari di halaman Museum Singosari. “Acara ini diikuti sekitar seribu anak-anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) bersama para guru PAUD. Di sini, mereka melukis di atas media sandal klompen yang merupakan kerajinan masyarakat Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari,” terang Bagus Sulistiawan.
Setelah cukup lama bertatap muka dengan para murid dan guru PAUD, Bupati Malang bersama Ketua DPRD, melanjutkan kunjungan ke Desa Randuagung, meninjau layanan lansia dengan tema ‘Satu Lansia Sejuta Harapan dan Semakin Lanjut Usia Semakin Bahagia” di Balai Desa Randuagung.
Bupati juga meninjau pameran batik dan menyaksikan performance angklung lansia. Titik kunjungan kerja berikutnya dalam Gema Desa kali ini adalah Kelurahan Pagentan, meninjau program Jebol Anduk (Jemput Bola Pelayanan Kependudukan) serta menyerahkan secara simbolis dokumen kependudukan, dan dilanjutkan meninjau pasar murah yang sama-sama digeber di Pendopo Pujisari, Kelurahan Pagentan.

Sebelum meninjau pelayanan Jebol Anduk, bupati lebih dahulu meresmikan Rumah Curhat dan dialog bersama Fatayat, Muslimat, Aisyiyah, TP PKK Kecamatan Singosari dan Desa/Kelurahan se Kecamatan Singosari. Pada kesempatan itu, Sanusi membagikan leaflet Rumah Curhat yang seluruhnya dituntaskan di Kantor MWC NU Singosari. ”Atas nama Bupati Malang, saya berharap bapak ibu mampu merawat anak-anaknya dengan baik. Doakan anaknya tumbuh pandai, cerdas, dan pintar, serta kelak menjadi orang yang sukses,” katanya.
Setelah Ishoma di Dalem Ratu yang berlokasi di Kelurahan Candirenggo, bupati meresmikan Kantor Kelurahan Candirenggo yang baru saja selesai dibangun. Setelah itu bergeser ke Desa Dengkol untuk meresmikan Perpustakaan dan Gedung Kesenian Desa Dengkol. Bupati mengakhiri kunjungan dalam Gema Desa kali ini di wilayah Desa Tamanharjo ditandai kegiatan meresmikan Kantor BUMDes dan Pujasera Desa.
“Jadi, banyak kegiatan yang dilaksanakan dalam Gema Desa ini, termasuk juga launching rumah sehat. Yang jelas, dengan adanya Gema Desa ini, kami berharap dapat memberikan motivasi agar kami lebih giat lagi membangun, bersinergi dengan masyarakarat, sehingga akselerasi pembangunan di Kecamatan Singosari dapat lebih baik lagi,” kata camat saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Bupati Malang, HM Sanusi menjelaskan, Gema Desa ini dalam rangka ingin membangkitkan kreasi masyarakat desa bersama kepala desa agar berkolaborasi dengan para kepala dinas untuk mengoptimalkan potensi yang ada di masing-masing desa agar nanti mampu menambah nilai pendapatan masyarakat desa. “Dengan Gema Desa, masyarakat tumbuh, bangkit dan timbul kreasinya untuk menciptakan dan menjadikan desa lebih baik,” terang Sanusi.
Menurut Sanusi, Kecamatan Singosari juga terkenal dengan industri sandal klompen. Ke depan, harapannya klompen ini bisa dipakai di semua tempat, tidak hanya untuk dipakai ke kamar mandi. “Selain itu, peninggalan budaya yang ada akan terus kita kembangkan, demikian juga potensi dan kreasi industri. Semuanya harus tumbuh berkembang melalui Gema Desa,” jelasnya. (iko/mat)