Dampak Corona, Harga Gula dan Telor Naik, Stok Aman
2 min read
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Meski diserang Virus Corona (Covid 19), namun ketersediaan gula dan telor di Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih cukup untuk dua bulan ke depan. Bahkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menjamin, stok kedua bahan tersebut aman hingga Hari Raya Idul Fitri, meskipun harganya naik cukup signifikan. Namun harganya naik cukup signifikan.
KEPALA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Dr. Agung Purwanto, Msi, menjelaskan, sejak beberapa waktu lalu, pihaknya sudah melakukan monitoring harga dan stok sembako di 34 pasar tradisional. Bahkan, Rabu (18/03/2020) lalu, dia juga memantau harga sembako bersama Kapolres Malang. “Hasilnya, stok sembako aman,” tegasnya, Jumat (20/03/2020) siang saat dihubungi via WA.

Namun Agung mencatat, khusus gula, harganya naik cukup signifikan. Pada Senin (02/03/2020) silam, harga gula masih di kisaran Rp 13.375/kg. “Pada Kamis (19/03/2020) kemarin, harganya naik menjadi Rp 16.800/kg. “Jadi, ada kenaikan sekitar 20,39 %, ” katanya.
Namun dia berharap agar masyarakat tidak khawatir. Meski harga gula naik, namun stok gula masih aman, karena masih ada sekitar 4.666 ton di gudang. Menurut mantan Kepala Bagian Perekonomian ini, stok ini cukup untuk kebutuhan masyarakat Kabupaten Malang hingga dua bulan ke depan, karena kebutuhan gula hanya 2.300 ton/bulan. Bahkan, 18 April 2020 nanti, PG Kebon Agung juga sudah produksi, sehingga ketersediaan untuk puasa dan lebaran, aman.
Selain gula, harga telor juga naik meski dalam batas normal. Menurut catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, pada Senin (02/03/2020) lalu, harga telor masih di kisaran Rp 20.800/kg. Pada Kamis (19/03/2020) kemarin, harganya naik menjadi Rp 24.225/kg. Jadi, ada kenaikan sekitar 14,14 %.
Namun Agung menjamin, stok telor pun masih aman. “Masih ada stok 5,8 ton. Jumlah ini cukup untuk kebutuhan sampai lebaran. Apalagi kita dekat dengan Blitar yang punya produksi telor cukup banyak, dan pasokannya pun lancar,” ujarnya.
Sedangkan harga sembako lainnya, menurut Agung, masih cukup stabil. Kalaupun ada kenaikan, hanya sekitar Rp 5 hingga Rp 10. Bahkan harga cabe rawit malah turun, dari Rp 73.450/kg pada Senin (02/03/2020) lalu, menjadi Rp i 37.850/kg pada Kamis (19/03/2020) kemarin, atau turun sekitar 94,06 %.
Karena stok masih aman, Agung Purwanto pun menghimbau masyarakat agar tidak panik, tidak menimbun atau membeli sembako secara berlebihan (punic buying). Masyarakat tak perlu khawatir, apalagi sampai menyetok sembako secara berlebihan.
“Langkah kami untuk mengatasi kenaikan harga gula adalah, kami sudah berkoordinasi dengan provinsi, supaya diadakan operasi pasar khusus gula. Namun belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, karena semua kabupaten/kota di Jatim juga minta hal yang sama ke provinsi,” jelasnya seraya menambahkan, sejauh ini tidak ditemukan indikasi penimbunan sembako, khususnya gula dan telor. (iko/mat)