Kecamatan Singosari Buat Disinfektan dan Hand Sanitizer Sendiri
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Penyebaran Virus Corona (Covid 19) ternyata membawa hikmah bagi sebagian orang. Salah satunya Muspika Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Di tengah banyaknya orang yang membutuhkan disinfektan dan hand sanitazer, mereka malah bisa membuat sendiri. Disinfektan dan hand sanitazer buatan sendiri ini dikenalkan Kamis (19/03/2020) siang.

CAMAT Singosari, Bagus Sulistiawan, menjelaskan, untuk hand sanitazer, dibuat dari campuran air putih dan daun sirih. “Jadi, ada teman kecamatan yang ternyata bisa membuat hand sanitizer sendiri. Bahannya terbuat dari campuran air putih 100 CC dengan 50 gram daun sirih. Canpuran ini direbus sekitar 15 menit. Setelah mendidih, sudah bisa dipakai untuk cuci tangan,” katanya, Jumat (20/03/2020) siang.

Selain membuat hand sanitizer sendiri, mereka juga membuat disinfektan. Bahannya terbuat dari campuran 300 CC bayclen, 300 CC wipol, dan 15 liter air. Campuran ini diaduk, lalu dimasukan ke dalam hand sprayer (alat semprot), lalu disemprotkan. “Jangan lupa pakai pelindung agar tidak terdampak radiasinya,” kata camat.
Baik disinfektan maupun hand sanitizer buatan Singosari ini, langsung dipraktekan usai rapat koordinasi lintas sektor, Kamis (19/03/2020) siang. Menurut Bagus, beberapa sudut kantor kecamatan disemprot dengan disinfektan buatan sendiri, sehingga mereka tidak perlu minta ke pihak lain.
“Banyak upaya yang kami lakukan untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid 19) di wilayah Singosari. Seperti Kamis (19/03/2020) kemarin, kami, bersama Kapolsek, Danramil dan beberapa pihak terkait lainnya, melakukan sidak ke Pasar Singosari, untuk memantau ketersediaan dan harga sembako, sekaligus sosialisasi pencegahan Virus Corona kepada pedagang. Karena pasar sudah mulai sepi,” kata Bagus, Jumat (20/03/2020) siang.
Selain sosialisasi kepada para pedagang pasar tradisional, upaya lain yang dilakukan Camat Singosari untuk mencegah penyebaran Virus Corona adalah menggelar rapat koordinasi dengan lintas sektoral. Materi yang dibahas dalam rakor yang digelar di Pendopo Kecamatan Singoari itu di antaranya, mengenai indikasi atau gejala penderita Covid-19, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan pembuatan hand sanitazer.
“Untuk hand sanitazer, sudah kami sediakan di ruang pelayanan masyarakat. Jadi, karyawan atau masyarakat yang ada keperluan di kantor kecamatan, sebelum masuk ruangan, harus cuci tangan terlebih dulu. Kami juga menghimbau agar di setiap kantor pemerintah desa, kelurahan, UPT dan sebagainya, agar menyediakan hal serupa,” terangnya. (iko/mat)