25 April 2025

`

Butuh Satu Piala Adipura Lagi Baru Kota Malang Dapat Kencana

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Kota Malang, Jawa Timur, harus berjuang lebih keras lagi untuk mendapatkan Piala Adipura Kencana. Karena sesuai regulasi, untuk mendapatkan Adipura Kencana, harus meraih Adipura tiga kali berturut -turut. Selain itu inovasi yang diajukan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, menurut Kementerian Lingkungan Hidup, dinilai belum melibatkan seluruh aspek masyarakat.

 

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, bersama para undangan saat kirab Piala Adipura, Jumat (08/03/2024) siang.

 

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, membawa Piala Adipura saat kirab Piala Adipura, mengelilingi Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (08/03/2024) siang. (foto: malangkota.go.id)

“SESUAI regulasi, untuk mendapatkan Piala Adipura Kencana, harus meraih Piala Adipura tiga kali berturut-turut. Selain itu, inovasi yang kami ajukan kemarin, menurut Kementerian Lingkungan Hidup, dinilai belum melibatkan seluruh aspek masyarakat,” terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Noer Rachman Rahman Wijaya, ST, MM, di sela-sela kirab Piala Adipura, Jumat (08/03/2024) siang.

Karena itu Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meraih Piala Adipura Kencana. Bahkan Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, menegaskan, harapan untuk meraih Adipura Kencana tinggal selangkah lagi karena sudah dua kali berturut- turut meraih Piala Adipura. “Dari penjelasan Pak Kadis DLH, sebenarnya semua sudah bagus. Untuk nilai Adipura Kencana itu minimal 85. Sedangkan Kota Malang sudah 84. Jadi tinggal sedikit lagi,” katanya.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, membawa Piala Adipura saat kirab Piala Adipura, mengelilingi Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (08/03/2024) siang. (foto: malangkota.go.id)

Mantan Sekda Kabupaten Malang ini menambahkan, penanganan lingkungan di Kota Malang sudah maksimal, termasuk melakukan sejumlah inovasi penanganan sampah dan lainnya. “Namun ada satu hal yang rasanya kurang dimasyarakatkan, yakni sejumlah inovasi perlu diinformasikan ke masyarakat luas, sehingga ketika dari Kementerian Lingkungan Hidup atau tim juri mengecek ke warga, ada yang belum tahu,” katanya.

Karena itu, PJ Wali Kota Malang berharap, melalui media juga perlu diinformasikan ke masyarakat luas agar semua elemen masyarakat mengetahui dan memahami. “Ya diviralkan saja inovasi dari Dinas Lingkungan Hidup. Karena bisa saja dewan juri bertanya ke warga tentang inovasi DLH. Namun warga menjawab tidak tahu, sehingga nilainya tidak bisa maksimal.,” pintanya. (aji/mat)