Bakesbangpol Kabupaten Malang Mantapkan Ideologi Pancasila Pelajar SLTA
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang, Jawa Timur, akan memantapkan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan kepada para pelajar SMA/SMK/MA, baik negeri maupun swasta, se Kabupaten Malang, dimulai Februari 2023 ini hingga selesai.

RENCANA ini disampaikan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Malang, Mumuk Hadi Martono, usai rapat di kantornya, Kepanjen, Jumat (13/01/2023) siang yang dihadiri lima anggota JPM Kabupaten Malang, dipimpin Bima Aminul Karim, dan sejumlah undangan lainnya. Untuk ini pihaknya akan menggandeng Jejaring Panca Mandala (JPM) Kabupaten Malang yang sudah mengikuti pembekalan yang diberikan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) di Hotel Grand Dafam, Surabaya, Senin – Kamis (25 – 28 Juli 2022) silam.

“Kami minta JPM bisa memberikan materi tentang ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan. Hasil dari pembekalan di Surabaya tahun lalu, akan kita terapkan di sini. Jangan sampai setelah mengikuti pembekalan lalu tak ada kegiatan,” kata Kepala Bakesbangpol, Mumuk Hadi Martono.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FHUB) ini menambahkan, dalam pemantapan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan ini, sasarannya adalah pelajar SLTA, usia 15 – 16 tahun, kelas X dan XI. “Salah satu tujuannya, meningkatkan pemilih pada pemilu 2024, terutama dalam hal tingkat kehadiran. Karena dari waktu ke waktu, jumlah pemilih cenderung menurun, baik skala nasional maupun daerah,” ujarnya.

Karena itu, dalam pelaksanaannya nanti, pihaknya akan menghadirkan pemateri dari Polres, Kodim 0818, Pimpinan DPRD, Bupati/Wakil Bupati Malang, dan JPM dengan jumlah peserta sebanyak 150 pelajar setiap kali pertemuan.
Tidak hanya pemantapan idelogi Pancasila bagi para pelajar SLTA, menurut mantan Camat Singosari, Lawang, dan Donomulyo ini, pihaknya juga akan memberikan pemahaman lebih jauh lagi tentang radikalisme dan terorisme kepada kelompok masyarakat perempuan, seperti fatayat, aisiyah, maupun kelompok masyarakat lainnya.
“Untuk radikalisme dan terorisme, kami akan hadirkan eks napiter (narapidana terorisme) sebagai narasumber. Dia akan membahas ciri-ciri terorisme, pencegahan radikalisme, dan sebagainya. Selain itu ada juga pemateri dari Polisi, Jaksa, dan sebagainya,” katanya. (mat)