Asia TEFL Gelar Konferensi di UM
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah dosen dan guru bahasa Inggris dari 32 negara mengikuti konferensi internasional tahunan Asia TEFL (Teaching English as a Foreign Language in Indonesia) ke-68 secara hybrid, 5 – 7 Agustus 2022 di Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur.

PRESIDEN TEFLIN periode 2021 – 2022, Prof. Utami Widiati, MA, PhD, menjelaskan, TEFLIN merupakan organisasi profesi terbesar dan tertua di Indonesia dalam bidang pengajaran bahasa Inggris, yaitu The Association for the Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia, yang didirikan di Yogyakarta pada 1970.
“Konferensi internasional ini merupakan wadah bagi dosen, peneliti, dan praktisi untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pendidikan Bahasa Inggris di level international,” terang Utami, Jumat (05/08/2022) siang.

Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd, menjelaskan, kegiatan ini sangat penting bagi UM. “Alhamdulillah kita diberi kepercayaan sebagai tuan rumah. Konferensi internasional seperti ini sangat penting, karena di satu sisi kita juga terus berupaya melakukan intenasional kelembagaan, termasuk melakukan even internasional seperti ini. Semoga dengan adanya konferensi internasional seperti ini bisa mempercepat kemajuan Universitas Negeri Malang,” katanya.
Presiden TEFLIN periode 2021 – 2022, Prof. Utami Widiati, MA, PhD, menjelaskan, dalam konferensi internasional ini, para peserta bisa sharing hasil penelitian maupun hasil pengalaman mengajar. “Pesertanya bisa dari guru, dosen maupun pemerhati pembelajaran bahasa Inggris,” jelasnya.
Prof. Utami menambahkan, sebagai organisasi profesi, TEFLIN setiap tahun menggelar konferensi internasional. Kebetulan tahun ini TEFLIN bekerjasama dengan Asia Tefl, sehingga acaranya lebih besar. “Ini kali ketiga TEFLIN bekerjasama dengan Asia Tefl. Mereka harus meyakinkan Asia Tefl bahwa kondisi di Indonesia aman dan kondusif,” katanya.
“Pertama kali kerjasama di Bali tahun 2008. Kemudian tahun 2017, TEFLIN kembali sanggup meyakinkan Asia Tefl. Dan ini kali yang ketiga kami bekerjasama dengan Asia Tefl. Tapi hanya karena kondisi COVID sehingga kami tidak maksimal mendatangkan peserta secara luring,” tandasnya.
Salah seorang peserta, Yohanes Leonardi menilai, konferensi ini sangat bermanfaat baginya dalm mengembangkan keilmuan. Saat ini Yohanes menjadi dosen Bahasa Inggris di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya. “Yang pasti untuk kami para dosen adalah pengembangan diri. Karena melalui forum ini kita bisa belajar langsung dari sumbernya,” jelasnya. (div/mat)