Alfamart Beri Pelatihan IKM/UMKM di Jombang
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) memberikan pelatihan peningkatan mutu standart produk toko modern kepada pelaku IKM/UMKM yang selama ini sudah menjual produknya di Alfamart. Pelatihan yang diikuti 50 IKM/UMKM ini digelar di Aula Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (18/03/2021).
MENURUT Wakil Kepala Cabang Alfamart, Daduk Budi Susilo, Alfamart yang punya Visi Menjadi Jaringan Distribusi Ritel Terkemuka yang dimiliki masyarakat luas ini, punya orientasi pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global. Sedangkan Misi Alfamart adalah, memberikan kepuasan kepada pelanggan atau konsumen dengan fokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.

Kepala Dinas Perdangangan dan Perindustrian Pemerintah Kabupaten Jombang, Bambang Nurwijanto menjelaskan, yang terlibat dalam pelatihan ini adalah para pelaku IKM/UMKM di daerahnya.
“Kami mengundang pelaku IKM/UMKM yang selama ini sudah menjual produknya di toko modern. Sudah ada sekitar 30 produk yang sudah dijual di toko modern Alfamart. Ini bagian evaluasi dari teman- teman toko modern terkait kualitas kontrolnya, kemasannya, rasanya, kedaluwarsanya, dan lain-lain. Kami berharap setelah pelatihan inj para pelaku IKM/UMKM lebih maju lagi sehingga produknya makin laku di toko modern,” tutur Bambang Nurwijanto.
Sementara itu, Wakil Kepala Cabang Alfamart, Daduk Budi Susilo, menjelaskan, ada sekitar 50 pelaku IKM/UMKM dan pemilik toko yang ikut pelatihan di Jombang tersebut. “Pelatihan terkait masalah merk produk, ukuran isi (gram/liter), varian rasa, komposisi produksi, badan hukum, code produksi, tanggal kadaluarsa, barcode, dan sebagainya,” ujarnya.
Menurut Daduk, tujuan pelatihan adalah untuk melatih pelaku IKM/UMKM agar usahanya menjadi lebih maju. Dari sisi kemasan produk dan rasa dapat bersaing dengan produk lainnya.
“Pelatihan ini juga untuk para pemilik toko kecil agar bisa bersaing dengan toko modern. Harapannya, pemilik toko kecil harus konsisten. Berapa jam bukanya, jam tutupnya, sehingga diketahui masyarakat. Serta bagaimana cara menata produk di tokonya sesuai display produk makanan harus ditaruh sendiri, tidak campur dengan produk sampo, sabun, detergen, sehingga terlihat rapi dan menarik konsumen,” ujarnya.
Menurut Daduk, ada beberapa produk makanan yang sudah masuk Alfamart. Di antaranya, keripik pisang, keripik usus, dan jajanan lainnya. “Ada sekitar 10 produk. Untuk UMKM Kabupaten Jombang yang kerjasama dengan Alfamart tiap bulan omzetnya rata-rata Rp 5 juta sampai Rp 15 juta,” pungkas Daduk. (div/mat)