18 April 2025

`

2019, Nilai Ekspor Kabupaten Malang Naik

2 min read

MALANG, TABLOID JAWA TIMUR. COM – Ekspor Kabupaten Malang, Jawa Timur, tahun 2019 naik sangat signifikan. Menurut catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, nilai ekspor  mencapai USD 481.039.000,32. Padahal, tahun 2018, hanya USD 402.625.750,63. Ada  kenaikan USD 78.413.629,70 atau 19,48 %.

 

Bupati Malang, HM Sanusi saat di perkebunan kopi.

 

“MEMANG benar, ada peningkatan realisasi nilai ekspor pada tahun 2019. Nilainya sebesar USD 481.039.000,32. Sedangkan tahun 2018 hanya USD 402.625.750,63. Jadi ada peningkatan USD 78.413.629,70 atau 19,48 %,” kata Kepala  Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Dr. Agung Purwanto, MSi, Sabtu (04/04/2020).

Dr. Agung Purwanto, MSi.

Mantan Staf Ahli Bupati Malang Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan ini menjelaskan, selain dari sisi nilai ekspor, jumlah negara tujuan pun ikut bertambah, dari 53 negara pada tahun 2018 menjadi 81 negara pada tahun 2019. “Ada beberapa komoditas yang diekspor. Di antaranya, kulit, kerajinan kayu, kerajinan alumunium, mebel, tekstil, kopi, kakau, sepatu, dan sebagainya. Total ada 32 komoditas yang diekspor,” terangnya.

Dari sekian banyak komoditas ekspor tersebut, rokok paling mendominasi. Nilainya mencapai USD 263.562.633, 95. Posisi kedua ditempati kopi, nilainya mencapai USD 56.930528,30. “Ada sepuluh besar komoditas yang mendominasi ekspor Kabupaten Malang pada tahun 2019. Di antaranya, rokok, kopi, udang, alkohol, jelly, cengkeh, kulit, kayu, mebel,  dan tekstil,” terangnya Agung.

Mantan Kepala Bagian Perekonomian ini juga menjelaskan, di sisi lain, nilai impor tahun 2019 sebesar USD 49.018.951,04. Jika dibandingkan dengan nilai impor tahun 2018 sebesar USD 99.649.065,79, ada penurunan sebesar USD 50.630.114,80 atau 50,81 %.

“Ada sepuluh besar komoditas impor yang mendominasi impor Kabupaten Malang tahun 2019. Di antaranya, tembakau, bahan penolong pengemasan, sparepart mesin industri, bahan penolong rokok, kosmetik, bahan penolong mebel, kopi, partikel, komponen listrik, saos, dan bahan mentah plaster,” jelasnya.

Naiknya nilai ekspor kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi ini tidak lepas dari usaha keras jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang. Mereka yang ikut membantu memasarkan produk-produk pengusaha melalui berbagai event, seperti pameran, baik di dalam maupun di luar negeri. Catatan kenaikan ini bisa dilihat dari selalu bertambahnya nilai ekspor dari waktu ke waktu. Dari triwulan pertama hingga triwulan keempat, baik volume maupun nilai ekspor,  selalu bertambah. (mat)