Diterjang Badai COVID, Ekspor Kabupaten Malang Turun
3 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Merebaknya pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020, sangat mengganggu roda perekonomian masyarakat, baik skala besar, sedang, maupun skala kecil. Hal ini pun dirasakan kalangan eksportir. Bahkan, secara umum, realisasi nilai ekspor Kabupaten Malang, Jawa Timur, tahun 2020 hanya US$.371.221.992,73. Turun 22,8%. Padahal tahun 2019 bisa tembus US$.481.039.000,32.

KEPALA Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Dr. Agung Purwanto, MSi, menjelaskan, turunnya nilai ekspor ini wajar, mengingat, dampak pandemi COVID-19 menjalar di semua sektor. “Tidak hanya kesehatan, sektor perekonomian pun kena dampaknya, termasuk ekspor impor kita. Bahkan, tahun 2020 lalu, kami sempat membebaskan pembayaran retribusi pasar bagi pedagang yang berjualan di pasar tradisional,” katanya, Senin (11/10/2021).

Pembebasan retribusi pasar ini, menurut mantan Staf Ahli Bupati Malang ini, sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Malang terhadap nasib pedagang. Karena, akibat COVID, transaksi dagang mereka pun ikut turun. Apalagi sempat diberlakukan PSBB dan PPKM, sehingga aktivitas perdagang di sejumlah pasar tradisional pun terhenti.
Agung Purwanto menjelaskan, realisasi nilai ekspor Kabupaten Malang tahun 2020 sebesar US$.371.221.992,73. Sedangkan realisasi nilai ekspor tahun 2019 sebesar US$.481.039.000,32. “Dengan demikian mengalami penurunan sebesar US$.109.817.007,59 atau turun 22,8 %,” terangnya.
Agung menambahkan, tidak hanya dari nilai, dari sisi volume juga mengalami penurunan. Pada tahun 2020, volume ekspor kabupaten terluas kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Banyuwangi ini sebesar 102.187.762,87 Kg. Sedangkan volume ekspor tahun 2019 sebesar 287.219.445,87 Kg. Dengan demikian mengalami penurunan sebesar 185.031.683,00 kg atau turun 64,4 %.
Mantan Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Malang ini menjelaskan, dampak pandemi COVID-19 memang luar biasa. Semua aktivitas perekonomian, baik kabupaten, regional, nasional, hingga internasional mengalami dampak yang sangat luar biasa. “Semua perekonomian mengalami penurunan. Hampir semua negara tujuan ekspor membatasi barang masuk. Di sisi lain, permintaan juga menurun. Hal ini dialami semua negara,” tandasnya.
Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang mencatat, ada 34 produk dari Kabupaten Malang yang dieskpor. Di antaranya, kulit, kerajinan kayu, kerajinan rotan, kerajinan alumunium, mebeler, tekstil, kopi, kakao, sepatu, kertas linier, audio & TV cabinet, kampas rem, bantalan kursi busa, plaster obat, sayur, kayu, makanan olahan, kertas rokok, cairan obat, botol kemasan, rokok, udang, kendang perkusi, cairan infus, cengkeh, obat gel, selai buah, home decoration, gely alga, garden furnture, kayu moulding, kosmetik, alkoho, susu.
Dari 34 produk ekspor tersebut, terdapat 10 besar komoditas yang mendominasi ekspor Kabupaten Malang tahun 2020. Di antaranya, cengkeh, volumenya 15.050.821,75 kg, nilainya US$ 130.524.090,94. Rokok, volumenya 8.250.365,00 kg, nilainya USD 97.167.441,22. Udang, volumenya 4.727.530,00, nilainya USD 36.145.565,00. Cairan Obat, volumenya 6.606.733,48 kg, nilainya USD 33.033.667,40. Kopi, volumenya 9.596.014,00, nilainya USD 17.524.612,50, serta beberapa produk lainnya.
Kondisi sebaliknya justru dialami impor. Menurut Agung Purwanto, realisasi nilai impor Kabupaten Malang tahun 2020 sebesar US$ 72.909.265,30. Sedangkan nilai impor tahun 2019 sebesar US$ 49.018.951,04. “Dengan demikian mengalami kenaikan sebesar US$ 23.890.314,26 atau naik 48,7 %,” ujarnya.
Adapun sepuluh besar komoditas impor yang mendominasi impor Kabupaten Malang tahun 2020. Di antaranya, bahan penolong rokok, sparepart mesin industri, tembakau, bahan penolong pengemasan, bahan baku sepatu, bahan mentah plester, bahan penolong kampas rem, partikel komponen listrik, dry bag, dan saos.
Sedangkan volume impor Kabupaten Malang tahun 2020 sebesar 122.444.477,71 Kg. Sedangkan volume impor tahun 2019 sebesar 56.160.262,20 Kg. “Sehingga mengalami kenaikan sebesar 66.284.216 Kg atau naik 1,8 %,” jelas Agung seraya menambahkan Neraca Perdagangan Ekspor Kabupaten Malang tahun 2020 sebesar US$ 298.312.727,44. Sedangkan Neraca Perdagangan pada tahun 2019 sebesar US$. 432.020.049,28, sehingga mengalami penurunan sebesar US$.133.707.321,84 atau turun 16,2 %. (bri/mat)