4 Desa di Singosari Diterjang Hujan Angin, 45 Rumah Rusak
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi Senin (17/01/2022) siang, sekitar pukul 14.20 WIB, merusak 45 rumah di empat desa/kelurahan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Selain itu, 2 kantor desa/kelurahan dan 1 pondok pesantren juga terdampak angin kencang.
Plt KEPALA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, menjelaskan, berdasarkan data yang masuk ke BPBD sampai Senin malam, pukul 20.02 WIB, ada empat desa/kelurahan yang terdampak angin kencang di Kecamatan Singosari. Di antaranya, Desa Klampok, Desa Gunungrejo, Kelurahan Candirenggo, dan Desa Purwoasri.
Total rumah yang rusak, baik ringan, sedang, maupun berat sebanyak 45 unit, menyebar di empat desa/kelurahan. “Selain itu ada 3 fasilitas umum yang juga rusak. Di antaranya, Balai Desa Klampok, Kantor Kelurahan Candirenggo, dan sebuah pondok pesantren milik Ustadz Ghozi di Kelurahan Candirenggo RT 5/RW 5 yang lokasinya berdekatan dengan Kantor Kelurahan Candirenggo,” kata Bambang Istiawan.
Mantan Sekretaris Kecamatan Singosari ini merinci sejumlah rumah yang rusak, baik ringan, sedang, maupun berat di Klampok, Gunungrejo, Candirenggo, maupun Purwoasri. Pertama, di Desa Klampok, terdapat 16 rumah rusak. Rinciannya, 5 rusak sedang, 11 rusak ringan, serta atap galvalum balai desa terangkat angin kencang. “Di Klampok saja, total kerugian sekitar Rp 45 juta untuk kerusakan rumah. Ini tidak termasuk kerugian balai desa,” katanya.
Kedua, di Desa Gunungrejo, ada 8 rumah rusak. Rinciannya, 2 rusak ringan, 5 sedang, dan 1 rusak berat. “Untuk yang rusak berat menimpa rumah Bapak Muhamad Suwono di RT 01/RW 01 di Dusun Biru. Genting rumahnya jatuh dan atap galvalum terangkat angin. Total kerugian rumah rusak di Gunungrejo sekitar Rp 30 juta,” kata Bambang.
Ketiga, di Kelurahan Candirenggo, rumah yang rusak sebanyak 11 unit. Semuanya hanya rusak ringan. Namun ada dua fasilitas umum yang rusak, yakni kantor kelurahan dan pondok pesantren. “Kalau Pondok Pesatren Ustad Ghozi rusak ringan. Hanya gentengnya yang jatuh. Namun untuk Kantor Kelurahan Candirenggo, menurut Lurah Candirenggo (Maryati) termasuk rusak berat, karena gentengnya terbang, lalu jatuh ke plapon. Akibatnya, air hujan masuk dan roboh. Totak kerugian sekitar Rp 100 juta,” terang Bambang.
Selain merusak rumah, angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang. Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Untuk total kerugian, BPBD Kabupaten Malang masih menghitung bersama pihak terkait. (mat)