Sedikit Lagi, Bapenda Penuhi Target BPHTB
2 min readMALANG,TABLOIDJAWATIMUR. COM – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) belum berakhir. Namun kondisi ini tak membuat jajaran Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang, Jawa Timur, surut melangkah untuk mencapai target pendapatan. Buktinya, dari pajak BPHTB (Bea Per Hak atas Tanah dan Bangunan) saja, sampai akhir September 2020, sudah tembus Rp 70.162.142.524.

JIKA DIBANDINGKAN akhir Agustus 2020, peningkatan realiasis di akhir September 2020 ini cukup tinggi. Menurut Plt Kepala Bapenda Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara, SH, MSi, pada akhir Agustus, total realisasi BPHTB sebesar Rp 58.391.787.026. “Namun, pada akhir September, sudah tembus Rp 70.162.142.524,” katanya.

Made Arya Wedanthara menjelaskan, sekarang masih ada sisa waktu tiga bulan (Oktober, November, Desember) menjelang tutup tahun anggaran 2020. “Semoga dengan sisa waktu ini kita dapat memenuhi target sebesar Rp 75.000.000.000,- ,” katanya, Kamis (08/10/2020) siang.
Bila dibandingkan sembilan pajak daerah yang lain (Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak MBLB, Parkir, Air Tanah, serta Pajak Bumi dan Bangunan), target pendapatan Pajak BPHTB memang paling besar, Rp 75.000.000.000. Sedangkan target terbesar kedua adalah Pajak Penerangan Jalan Rp 60.000.000.000,-.
Tingginya pendapatan BPHTB ini salah satunya dipicu banyaknya pengembang perumahan yang mengembangkan bisnis propertinya di Kabupaten Malang. Selain itu juga berasal dari jual beli rumah atau tanah yang dilakukan masyarakat secara umum, di luar perumahan (properti).
Namun dengan kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020 hingga sekarang, cukup mempengaruhi dunia usaha, termasuk bisnis properti. Hal ini bisa dilihat dari realiasi Pajak BPHTB dari bulan ke bulan di tahun 2020 yang naik turun.
Dari data yang dihimpun tabloidjawatimur.com, pada akhir Januari 2020, realisasi BPHTB sebesar Rp 9.653.816.012. Akhir Pebruari sebesar Rp 5.929.005.838. Maret sebesar Rp 8.037.985.798. Akhir April (saat COVID 19 sedang marak), realisasi BPHTB turun, tinggal Rp 5.595.274.901.
Pada akhir Mei 2020, realisasi turun lagi, menjadi Rp 4.153.018.817. Memasuki Juni, ada kenaikan realisasi pendapatan BPHTB menjadi Rp 7.794.491.215. Akhir Juli, realisasi ada kenaikan sebesar Rp 9.056.776.233. Akhir Agustus turun lagi, menjadi Rp 8.171.418.217. Namun di akhir September, ada kenaikan realisasi sebesar Rp 11.770.355.498. (iko/mat)