Ribuan Seniman Jaranan Penuhi Alun Alun Tugu
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Ribuan seniman kesenian jaranan dari 103 group se Malang Raya, mengikuti Gelar Agung Jaranan Malang Raya di Alun Alun Tugu Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (11/12/2022) pagi hingga petang. Saat itu mereka menujukkan kebolehannya main jaranan di hadapan ribuan penonton.

RATMOKO, Ketua Deklarator Jaranan Malang Raya, mengungkapkan, Gelar Agung Jaranan ini sebagai rasa syukur atas keluarnya SK Pengesahan Jaranan Malang Raya dari Kemenkumham. Mereka berasal dari berbagi genre jaranan. “Total penari jaranan yang ikut dalam acara ini mencapai 1.000 – 1.300 orang,” katanya.

Gelar Agung Jaranan Malang Raya di Alun Alun Tugu Kota Malang, diawali seremonial pembukaan serta doa bersama.”Setelah doa bersama, penampilan bersama seluruh jaranan. Baik genre Reog Ponorogo, jaranan dor, rampak barong, dan lainnya. Para penari jaranan memutar di Alun Alun Tugu. Di sini mereka menujukkan kebolehannya menari jaranan di antara ribuan penonton.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, mengapresiasi Gelar Agung Jaranan Malang Raya ini. “Kami mengapresiasi dan mensuport kegiatan ini. Ini merupakan suatu budaya seni yang harus terus dilestarikan. Ada anak- anak sekolah. Mungkin saja bisa dijadikan pilihan seni budaya di sekolah,” terangnya yang hadir di lokasi di acara.

Ia menambahkan, dengan menjadi pilihan dalam mata pelajaran seni budaya di sekolah, budaya leluhur tidak akan hilang. Apalagi Malang Raya kaya akan seni budaya jaranan, bantengan, topengan, dan lainnya. “Semoga bisa dilakukan secara berkala. Bisa menampung apresiasi seni para budayawan. Karena seperti yang disampaikan panitia, ketika di luar even, budayawan mengaku kurang mendapatkan perhatian,” lanjut.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengungkapkan, kegiatan ini bisa membawa banyak manfaat, utamanya bagi jaranan di Malang Raya. “Kami berikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya telah menggelar kegiatan ini,” katanya.
Menurutnya, jaranan luar biasa. Karena hal itu merupakan tradisi dari nenak moyang yang harus tetap dilestarikan. Menghargai karya-karya anak bangsa dan orang yang berprestasi adalah bentuk kesenian. “Mudah-mudahan dengan jaranan ini kumpul semuanya, kita saling menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing,” harap Sutiaji. (aji/mat)