Rektor UNIRA Malang: Selesaikan Kasus Papua, Utamakan Pendekatan Humanis
1 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Meluasnya kerusuhan di Papua yang dipicu dari adanya peristiwa demo di Kota Malang dan penggerebekan tempat kos mahasiswa Papua di Surabaya, memicu keprihatinan dari akademisi Malang Raya.

ADANYA peristiwa tersebut selayaknya dicarikan solusi dengan mengedepankan pendekatan humanis dalam perspektif dan bingkai NKRI. Demikian intisari solusi alternatif yang bisa dijalankan menurut DR. Hasan Abadi Rektor UNIRA Malang dalam wawancara via WhatsApp Selasa (20/8/2019) siang.
“Pada intinya kita harus mengedepankan pendekatan humanis, namun tetap dalam bingkai atau perspektif NKRI, ” terang Hasan Abadi.
Dikatakannya, pihaknya berharap semua pihak untuk menahan diri, tidak melakukan tindakan kekerasan. Dipaparkannya, dialog dengan semua pemangku kepentingan harus dibincangkan kembali dengan perspektif Papua yang lebih komprehensif dalam bingkai NKRI.
“Hal ini karena NKRI adalah pilihan yang telah disepkati dan itu harga mati. Perkara diluar pemisahan harus dibahas lebih mendalam,” tegas pria yang namanya masuk dalam bursa bakal calon Bupati ini.
Diungkapkannya, eksplorasi sumberdaya alam harus dilakukan lebih transparan dan kepentingan Papua harus diutamakan.
” Pandangilah Papua dengan cinta sebagai sesama bangsa, menaburkan perdamaian tetap harus diutamakan,” terang Hasan menyejukkan.
Ia meminta para mahasiswa Papua dan simpatisannya agar tidak memancing konflik dengan mengibar-ngibarkan bendera Bintang Kejora dan dengan tindakan- tindakan yang tidak perlu lainnya,” tandasnya.
Apabila ingin membahas penyelesaian Papua, maka semestinya mengundang pihak-pihak yang memahami kondisi sosial budaya Papua dengan baik. (hadi)