3 Oktober 2024

`

Rawan Terdampak Erupsi Kelud, Pelajar SMAN 1 Puncu Diajari Cara Menghadapi Bencana

2 min read

KEDIRI, TABLOIDJAWATIMUR.COM – SMAN 1 Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang berada di Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 2, karena hanya berjarak sekitar 8 km dari puncak Gunung Kelud. Ini membuat bahaya erupsi gunung yang berada di kawasan Kediri dan Blitar ini bisa muncul sewaktu-waktu.

 

Setelah pelatihan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, menyerahkan berkas kepada perwakilan SMAN 1 Puncu, Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis – Jumat (10-11 Agustus 2023).

Pelajar SMAN 1 Puncu, Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diajari cara menolong korban bencana saat mengikuti pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMAN ini, Kamis – Jumat (10-11 Agustus 2023).

MELIHAT ancaman lahar dingin yang bisa terjadi sewaktu-waktu ini, akhirnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur, menggelar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) kepada para siswa, guru, karyawan di SMAN ini, Kamis – Jumat (10-11 Agustus 2023).

Tidak hanya pelajar, para guru SMAN 1 Puncu, Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, juga diajari cara menghadapi bencana saat mengikuti pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMAN ini, Kamis – Jumat (10-11 Agustus 2023).

“Ancaman bencana yang memiliki tingkat resiko tinggi di sini adalah erupsi Gunung Kelud dan lahar dingin. Selain itu ada juga potensi puting beliung dan gempa bumi,” ungkap Kepala SMAN 1 Puncu Sukamto, saat pembukaan SRPB.

Pelajar SMAN 1 Puncu, Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diajari cara menolong korban bencana saat mengikuti pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMAN ini, Kamis – Jumat (10-11 Agustus 2023).

Karena itu dia merasa senang stakeholder sekolah, apalagi siswanya, mendapat materi SPAB. “Oleh karena itu, perlu adanya fokus penanganan vegetasi di lereng Gunung Kelud sebagai salah satu upaya mitigasi bencana,” sela Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Joko Sutrisno.

Sementara itu, Fungsional Penata Penanggulangan Bencana (PB) Ahli Madya BPBD Jatim, Sriyono, yang membuka kegiatan ini mengungkapkan, bencana tidak pernah bisa diduga. Kapan saja dan di mana saja, termasuk erupsi Gunung Kelud. “Sehingga kesiapsiagaan bencana anak-anak sekolah di sini perlu dilatih,” ungkapnya.

Hadir pula dalam kegiatan ini Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Kabupaten Kediri, Edi Wiyono dan Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Kediri, Ramli. (bri/mat)