13 Desember 2024

`

Polisi Sikat 51 Tersangka Kejahatan

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Polisi Kota Malang, Jawa Timur, menggulung 51 tersangka selama Operasi Sikat Semeru, 28 Juni hingga 09 Juli 2021. Para tersangka itu dari beberapa kasus kejahatan. Mulai curat, curas, curanmor, senjata tajam, hingga aksi premanisme.

 

Kapolresta Makota, AKBP Budi Hermanto, merilis 51 tersangka dan barang bukti yang diamankan selama Operasi Sikat Semeru yang berlangsung sejak 28 Juni hingga 09 Juli 2021.

 

Kapolresta Makota, AKBP Budi Hermanto berdialog dengan tersangka yang diamankan selama Operasi Sikat Semeru.

KAPOLRESTA Malang Kota, AKBP Budi Hermanto, saat ungkap kasus di Mako Polresta Malang Kota, Rabu (14 /07 2021), menjelaskan, dari 51 tersangka yang diamankan, 15 orang di antaranya merupakan residivis yang sudah pernah menginap di penjara.

“Selama Operasi Sikat Semeru, tim memproses 79 laporan polisi (LP). Kemudian dapat diamankan 51 orang tersangka,” terangnya seraya menambahkan, dari jumlah para tersangka itu, 12 tersangka merupakan target operasi (TO) petugas.

Sementara itu, dari berbagai jenis kejahatan, barang bukti yang diamankan juga beragam. “Ada beberapa barang bukti yang diamankan. Mulai sepeda motor, senjata tajam jenis golok, HP,  dan lainnya. Kini, para tersangka sedang menjalani proses lebih lanjut,” jelas Buher, sapaan Kapolresta  Malang Kota.

Buher menghimbau masyarakat agar  tetap waspada, mengingat kejahatan bisa terjadi  kapan saja dan dimana saja. “Masyarakat harus  tetap waspada. Kejahatan bisa terjadi kapan saja,” ujarnya.

Inilah sebagian dari 51 tersangka yang diamankan Polresta Malang Kota selama Operasi Sikat Semeru.

Disinggung angka kriminalitas saat berlangsung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, mantan Kapolres Batu ini menjelaskan, angka kriminalitas menurun.

Hal itu  cukup beralasan, mengingat sejumlah personil  pengamanan berada dan siaga di tempatnya. Masih ditambah adanya personil gabungan TNI / Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan,  serta  satuan pengamanan lainnya. “Petugas memang selalu ada,  baik secara dinamis dan statis. Bahkan selalu  patroli secara rutin,” imbuhnya.

Patroli itu dilakukan tidak saja di pusat kota,  tapi juga  menyasar sampai wilayah kelurahan,  RT/RW.  “Bhabinkamtibmas setempat selalu melakukan pengamanan,  mobile ke kelurahan. Demikian pula  di tingkat kota, mulai dari Pemkot, Polresta, bergerak bersama melakukan pengamanan,” ujarnya.

Meski kriminlitas menurun, namun  pihaknya tidak akan mengendurkan pengamanan. Semua personil akan tetap berjaga dan siaga di tempat yang sudah ditentukan. “Personil pengamanan tetap siaga dan berjaga di tempat yang telah ditentukan. Tetap waspada. Jangan lengah,” pungkasnya.  (aji/mat)