30 Juni 2025

`

Peringati Hari Lahir Pancasila, Ini Catatan Prof. Suko Wiyono

2 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Rektor Universitas Wisnuwardhana Malang, Jawa Timur, Prof. Dr. H. Suko Wiyono, SH.MH, prihatin, karena sampai hari ini sebagian anak  bangsa belum bisa melaksanakan Pancasila dengan baik. Padahal nilai-nilai luhur Pancasila  merupakan ideologi bangsa Indonesia yang harus dijadikan dasar kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.

 

Bupati Malang, HM Sanusi bersama sejumlah pejabat di Kabupaten Malang, Jawa Timur, memperingati Hari Lahirnya Pancasila di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Rabu (01/06/2022) pagi.

 

Prof. Dr. H. Suko Wiyono, SH.MH

“KITA TENTU prihatin jika bangsa Indonesia sampai hari ini  belum bisa melaksanakan Pancasila dengan baik. Ini tugas kita bersama. Mari saling memperkuat barisan, mempertahankan NKRI,  berdasar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,  serta konstitusi UUD 1945,” kata Prof. Dr. H. Suko Wiyono, SH.MH,  Rabu (01/06/2022) siang.

Profesor yang juga Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara – Hukum Administrasi Negara (APTHTN – HAN) Jawa Timur ini menambahkan,  nilai- nilai yang terkandung di dalam Pancasila harus  diimplementasikan dalam kehidupan sehari- hari di  masyarakat Indonesia.

“Nilai-nilai luhur Pancasila  merupakan ideologi bangsa Indonesia. Karena itu  harus dijadikan dasar kehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Sebagaimana lahirnya Pancasila, tanggal 1 Juni 1945 yang  kini telah ditetapkan menjadi hari libur nasional,” jelasnya.

Dosen senior yang pernah menjabat Ketua Laboratorium Pancasila IKIP Malang —sekarang berubah nama menjadi Universitas Negeri Malang— ini menambahkan,  hari libur ini sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016.

Tari-tarian daerah di Indonesia ditampilkan dalam memperingati Hari Lahirnya Pancasila di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Rabu (01/06/2022) pagi.

“Penetapan hari libur nasional oleh Presiden Joko Widodo ini sebagai momen untuk mengingat Pancasila. Sebagai dasar dan ideologi bangsa, harus diterapkan dalam kehidupan di seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.

Suko menerangkan, Pancasila lahir sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia. Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dibentuk sebagai upaya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Selain itu juga melepaskan diri dari cengkeraman penjajah.

Selanjutnya, pada sidang pertama BPUPKI, 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang dinamai Pancasila.  Panca artinya lima, sila artinya prinsip atau asas.  Kemudian pada 18 Agustus 1945, saat sidang Panitia  Persiapan Kemerdekaan  Indonesia (PPKI),  Pancasila disyahkan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

“Masyarakat Indonesia perlu mengetahui sejarah Hari Lahir Pancasila. Kala itu, para pejuang berkumpul di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tanpa memandang perbedaan golongan, suku, ras ,agama,  bahkan perbedaan pilihan politik sekalipun. Mereka hanya  satu tujuan,  yaitu untuk kemerdekaan dan menyiapkan  dasar negara, ” terang Prof. Suko Wiyono.

Dia menjelaskan, hari lahir Pancasila adalah momen awal mula Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Nilai- nilai Pancasila dan sikap rela berkorban, bergotong royong untuk kepentingan bangsa dan negara. Tanpa mengingat kepentingan golongan, bahkan  kepentingan pribadi. Sebuah komitmen bersama, menjadi potensi dan motivasi dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.  (aji/mat)