2 Juli 2025

`

Nia Garden, Mengolah Markisa Menjadi Sirup

2 min read
" Saat ini buah markisa yang saya tanam ada 100 polybag dan pot. Buah markisa yang saya kembangkan jenisnya berwarna merah keunguan. Saat masak bisa langsung dimakan. Bila diberi es batu dan diberi sedikit gula, malah lebih enak. Selain rasanya sangat segar, aromanya pun  sangat khas. Markisa sirup baru tahun ini saya produksi dengan label Markisa Nia Organik. Untuk pemasarannya selain di wilayah Banyuwangi juga  dipasarkan di Bali. "
Nia Garden, di Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengolah buah markisa menjadi sirup.

BANYUWANGI, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Buah markisa yang tumbuh menjalar seperti buah anggur bisa bertahan hidup selama 3 hingga 4 tahun. Buah ini sudah terbukti kaya kandungan vitamin C. Dengan memiliki rasa yang sangat khas, buah markisa tidak kalah menariknya jika diproses menjadi bahan olahan seperti sirup.

 

BUAH yang tumbuh tidak terpengaruh musim tersebut sangat berpeluang dijadikan usaha rumahan dan sangat besar manfaatnya bagi kesehatan.

Pengelola Nia Garden, Dewi Kurnia Wati, menunjukan tanaman buah markisa yang dikelolanya menjadi sirup.

Seperti yang dilakukan Nia Garden,  di Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Saat ini menjadi percontohan rintisan usaha. Secara bertahap akan terus ditumbuhkembangkan sebagai bentuk kegiatan pemberdayaan bagi sejumlah masyarakat.

Pengelola Nia Garden, Dewi Kurnia Wati,  mengatakan, saat berbuah sangatlah lebat. Sehingga saat melimpah perlu dilakukan inovasi. Salah satunya  diproduksi menjadi sirup.

“Saat ini buah markisa yang saya tanam ada 100 polybag dan pot. Buah markisa yang saya kembangkan jenisnya berwarna merah keunguan. Saat masak bisa langsung dimakan. Bila diberi es batu dan diberi sedikit gula, malah lebih enak. Selain rasanya sangat segar, aromanya pun  sangat khas. Markisa sirup baru tahun ini saya produksi dengan label Markisa Nia Organik. Untuk pemasarannya selain di wilayah Banyuwangi juga  dipasarkan di Bali,” ungkapnya, Rabu (06/07/2022) siang.

Menurut Dewi Kurnia Wati, agar kebutuhan bahan baku terpenuhi, saat ini terus dilakukan pembibitan. Dia juga melakukan kerjasama dengan Kelompok Tani (Poktan) Rempah Herbal,  di bawah binaan lembaga konservasi.

“Insyaallah dalam memproduksi sirup markisa ini  bahan baku tercukupi. Saat ini masih dalam proses melengkapi legalitas perijinan berusaha,” imbuhnya. (tyo/mat)