Mahasiswa Polinema Membuat Disinfektan Alami Dari Daun Pulai
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Sejumlah mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema), Jawa Timur —melalui program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE)— melakukan riset mengenai efektifitas disinfektan alami dari daun pulai (alstonia scholaris) untuk toilet umum.
DI BAWAH bimbingan Ade Sonya Suryandari, ST, MT, M.Sc, tim yang beranggotakan Poppy Puspa Maya (ketua tim), Fania Ayu Rahmadhani dan Anisa Rahma Dewi (anggota) ini melakukan penelitian di Laboratorium Kimia Dasar Polinema dan Laboratorium Mikrobiologi SMKN 1 Pasuruan, Juni – Agustus 2021.
Menurut Poppy Puspa Maya, penelitian yang dilakukan para mahasiswa Prodi D-IV Teknologi Kimia Industri Polinema ini didasari pada kebutuhan disinfektan yang cukup tinggi di masa pandemi COVID-19. Menyemprotkan disinfektan pada benda yang paling sering disentuh dan digunakan banyak orang, seperti gagang pintu dan keran air di toilet umum memang diperlukan, karena untuk mengurangi risiko penularan virus.
“Tapi penggunaan bahan kimia sintetis pada disinfektan tidak aman dan menyisakan residu perusak lingkungan. Untuk itu perlu digantikan dengan bahan alami, seperti daun pulai,” ujar Ketua Tim, Poppy Puspa Maya. Jumat (13/08/2021).
Poppy menjelaskan, penelitian ini dimulai dengan melakukan ekstraksi maserasi daun pulai dan distilasi untuk memperoleh ekstrak murni daun pulai. Kemudian dilakukan uji skrining fitokimia sebagai analisis kualitatif. Selanjutnya, ekstrak murni daun pulai dibuat larutan dengan berbagai variasi konsentrasi.
“Setelah itu dilakukan pembiakan bakteri yang diperoleh dari sampling toilet umum SPBU. Pada media lactose brothyang diberi cakram disk paper dan diinjeksikan dengan ekstrak daun pulai. Selanjutnya dihitung zona hambat bakterinya untuk megetahui keefektifan ekstrak daun pulai,” jelas Fania, salah satu anggota tim.
Sebagai pembimbing tim, Ade Sonya Suryandari, ST, MT, M.Sc, berharap agar PKM-RE ini dapat berlanjut, khususnya analisa kandungan daun pulai secara kuantitatif dan produksi disinfektan alami dalam jumlah besar.
“Tidak menutup kemungkinan produk riset semacam ini berpotensi untuk memiliki nilai komersial dan menjadi produk unggulan karya mahasiswa. Penggunaan produk riset ini kami upayakan untuk digunakan di Jurusan Teknik Kimia dan diharapkan dapat digunakan di lingkungan kampus Polinema,” katanya.
Melalui riset ini diharapkan masyarakat dapat lebih mempertimbangkan menggunakan disinfektan alami dibandingkan disinfektan sintensis yang mengandung bahan kimia berbahaya. (div/mat)