Karena Pinjaman Online, Guru TK Diteror, Akhirnya Lapor Polisi
2 min read
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – S (40), guru Taman kanak Kanak (TK) yang dipecat gara-gara pinjaman online (pinjol), warga Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, akhirnya mengadu ke Polresta Malang Kota, Kamis (20/05/2021), karena diteror dan merasa terancam. Ancaman itu berasal dari sekitar 19 aplikasi pinjaman online.
KUASA Hukum S, Slamet Yuwono, SH, menerangkan, kliennya merasa mandapat teror dan ancaman dari beberapa nomor telepon yang berbeda. “Kami membuat aduan karena seperti itu prosedurya. Ini terkait teror, bahkan ancaman pembunuhan. Ada 84 nomer yang berbeda. Menurut kami, dengan alatnya yang canggih, Polisi pasti bisa mengungkap, terlepas itu legal atau ilegal,” terangnya usai membuat aduan di Mako Polresta Malang Kota, Kamis (20/05/2021).
Ia berharap, setelah ini segera ada Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil penyelidikan (SP2HP), sehingga bisa ditemukan unsur pidananya, dan bisa ditingkatkan ke penyidikan. “Menurut kami, ini pidana. Selanjutnya segera ada disposisi siapa penyidiknya. Kemudian ada SP2HP, dan bisa dinaikan ke penyidikan hingga ada tersangka,” lanjut Slamet.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo membenarkan adanya pengaduan tersebut. “Ini perlu kita dalami lagi. Karena itu kita perlu klarifikasi untuk mencari datanya,” terangnya.
Kasus ini berawal saat S, mantan guru TK, membutuhkan uang untuk biaya kuliah. Kemudian meminjam lewat online. Bahkan sampai 24 aplikasi pinjaman online.
Bunga yang cukup besar, mengakibatkan pinjaman menumpuk. Karena tidak ada pilihan, ia pun gali lobang tutup lobang, ke pinjol yang lain. Ironisnya, dirinya malah dipecat dari tempat kerja sebagai guru TK.
“Saya pinjam uang memang untuk biaya kuliah. Saya juga ada pinjaman ke sekolah, tempat saya bekerja sebelumya. Karena saat itu sangat membutuhkan. Sudah saya kembalikan, tapi belum semuanya,” terang mantan guru TK ini.
Jika ditotal, jumlah hutang plus bunga ke pinjol mencapai puluhan juta. Akibatnya, S ditagih sana sini, bahkan mendapat teror dan ancaman. (aji/mat)