Dosen UIN Dampingi Guru dan Orang Tua Siswa PAUD Samaan
2 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Dua dosen Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) dan tiga mahasiswa, melakukan pengabdian masyarakat di PAUD Kelinci, Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (31/07/2022) lalu.
DOSEN yang terlibat dalam program yang dikelola LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang itu di antaranya, Dr. Muallifah, MA (Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah) dan Siti Ma’rifatul Hasanah, M.Pd.
“Tim kami beranggotakan lima orang. Dua dosen, tiga mahasiswa. Dua di antaranya mahasiswa S1 Fakultas Psikologi dan 1 dari S2 Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim. Tema yang kami usung, Pemberdayaan Guru Pos PAUD dan Orang Tua untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Malalui Pendampingan Resilient Pedagogy di Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang,” terang Dr. Muallifah MA, Rabu (03/08/2022) pagi.
Dia menambahkan, kegiatan ini membantu dalam pendampingan resilient pedagogy untuk mengoptimalisasi tumbuh kembang anak. “Pengabdian ini dilaksanakan karena melihat perlunya pemberdayaan guru dan orang tua terkait resilient pedagogy, sehingga terbentuknya anak yang bermutu dan berkualitas,” tambahnya.
Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UIN Maulana Malik Ibrahim ini juga membantu dalam beberapa hal. Di antaranya, menjadi Master of Ceremony (MC), pendokumentasian dan menyiapkan perlengkapan. “Bunda-bunda Pos PAUD Kelinci sangat antusias mengikuti pendampingan ini. Selain itu mereka juga mengikuti acara ini dengan tertib,” ujar Siti Ma’rifatul Husnah, M.Pd.
Selain pendampingan guru-guru dan orang tua, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang juga memberikan kenang-kenangan berupa almari, bola, dan buku untuk belajar anak-anak Pos PAUD Kelinci. “Hal ini disambut baik oleh bunda-bunda Pos PAUD Kelinci,” ujar Dian Widyawati, Kepala Sekola Pos PAUD Kelinci.
Tujuan dosen mengabdi, memberikan kesempatan kepada dosen untuk beraktivitas, membantu masyarakat dalam beberapa aktivitas, tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apa pun.
“Dosen mengabdi juga merupakan bentuk respon aspirasi dari stakeholder (industri, komunitas, lembaga) dalam meyelesaikan persoalan yang dihadapi stakeholder. Secara umum program ini dirancang untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia,” jelas Siti. (div/mat)