Dosen di Malang Kembangkan Pertanian Asistif
1 min readMALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Salah seorang dosen perguruan tinggi di Kota Malang, Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Sukamto, MS, menciptakan teknologi pertanian yang dikenal dengan nama teknologi Asistif. Hanya dengan lahan seluas 20 m2, namun bisa untuk bermacam macam usaha tani.

MENURUTNYA, teknologi ini cocok kawasan pemukiman yang padat penduduk, baik di perkotaan apalagi di pedesaan. “Lahan 20 m2 ini bisa ditemukan di perkotaan maupun di pedesaan. Dengan sistem teknologi Asistif, sistem pertanian dengan terintegarasi hingga 4 jenis usaha. Saat produktif bisa menghasilkan hingga jutaan rupiah setiap bulannya,” terang Sukamto.
Menurut Sukamto, sistem ini sangat efektif dan efisien. Apalagi di masa pandemi COVID-19, sangat cocok untuk aktivitas rumahan, karena tidak banyak mobilitas ke luar. “Dengan sistem integrasi, bisa digunakan untuk 4 jenis usaha. Mulai ayam joker, budidaya cacing tanah, ikan lele, serta budi daya tanaman herbal angkung,” jelasnya.
Dengan 4 jenis usaha di dalam satu lokasi, pria yang juga menjadi guru besar ini bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 5 juta, dengan asumsi semua usaha sudah berproduksi. “Jika sudah berjalan, nantinya tidak semuanya dari awal. Seperti ikan lele, bisa saja bikin indukan sendiri. Cacing tanah juga terus tumbuh. Sementara angkung, bisa bertahan hingg sekitar 2 tahun,” lanjutnya.
Selain itu, teknologi ini juga tidak menyisakan limbah. “Kotoran ayam bisa untuk makanan bahkan cacing setelah dipermentasi. Media bekas cacing, bisa digunakan sebagai media tanam angkung. Jadi tidak ada limbah,” pungkasnya.
Ia berharap, teknologi pertanian Asistif bisa dikembangkan masyarakat luas. (aji/mat)