9 Oktober 2024

`

Kompleksitas Potensi Bencana Alam Ada di Kabupaten Malang

3 min read

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR. COM – Berdasarkan posisi geografis, fisiografis, demografis dan geologis, hampir semua potensi bencana alam ada di Kabupaten Malang, seperti diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Malang, Drs. Bambang Istiawan, Jumat (29/03/2019).

 

Peta multi rawan bencana Kabupaten Malang.

 

Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan.

BAMBANG menyatakan Kabupaten Malang memang mempunyai kompleksitas potensi bencana yang lebih banyak dibanding daerah lain, hal ini disebabkan secara geografis Kabupaten Malang perpaduan antara daerah pegunungan berapi di wilayah utara, timur dan barat, serta zona megathrust di pesisir Selatan Kabupaten Malang.

“Ini bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, tapi biar masyarakat, tahu, paham dan mengerti jika mereka tinggal di daerah yang rawan terjadi bencana. Sehinga jika terjadi bencana, masyarakat yang terdampak tidak gagap dan panik, tahu dan paham apa yang harus dilakukan untuk upaya penyelamatan,” tegasnya.

Menurut Bambang, hampir semua potensi bencana alam, ada di wilayah Kabupaten Malang. “Dibanding dengan daerah lain, potensi bencana kita memang lebih lengkap, seperti bencana gunung berapi, gempa bumi, puting beliung, tsunami, banjir dan tanah longsor maupun kekeringan. Dengan menyadari potensi bencana yang kita memiliki, kita berharap bisa meminimalisir korban akibat bencana yang terjadi,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Malang.

Berdasarkan peta rawan bencana yang dibuat BPBD Kabupaten Malang, potensi bencana banjir dan tanah longsor meliputi; Desa Lebakharjo, Simojayan, Kecamatan Ampelgading. Desa Kepatihan, Sumbertangkil, Pujiharjo dan Purwodadi Kecamatan Tirtoyudo. Desa Gajahrejo, Segaran, Tumpakrejo dan Sidodadi Kecamatan Gedangan. Desa Banjarejo, Kedungsalam, Tulungrejo dan Sumberoto, Kecamatan Donomuluo. Desa Sitiarjo dan Tambaksari Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Desa Pait dan Wonoagung Kecamatan Kasembon. Desa Selorejo, Petungsewu, Kecamatan Dau, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, dan Desa Srimulyo Kecamatan Dampit.

“Untuk potensi bencana letusan gunung api ada di Kecamatan Jabung, Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Wajak, Poncokusumo ini untuk Gunung Semeru. Untuk dampak Gunung Kelud wilayah yang terdampak Kecamatan Kasembon, Ngantang. Sedangkan wilayah utara untuk Gunung Arjuno Welirang, dampaknya di Kecamatan Karangploso, Singosari, Lawang dan Pujon,”beber Bambang Istiawan.

Dia kemudian melanjutkan, untuk potensi gempa bumi sering terjadi di Kecamatan Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Dampit, Tirtoyudo dan Ampelgading. “Untuk tsunami berpotensi terjadi di Kecamatan Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Bantur, Tirtoyudo, Ampelgading dan Donomulyo, karena wilayah ini yang berbatasan dengan Samudera Hindia, dan disana ada zona subduksi lempeng euarasia dan indoaustralia, yang merupakan salah satu zona megathrust,” beber mantan Camat Lawang.

Sedangkan untuk potensi bencana alam puting beliung, sering terjadi di Kecamatan Pagak, Karangploso, Jabung, Wagir, Kromengan, Pakis dan Poncokusumo.

“Itu semua adalah peta potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Malang. Diluar itu ada potensi bencana yang disebabkan manusia seperti kebakaran, ini juga yang harus kita waspadai,” kata Bambang.

Menyikapi potensi bencana yang ada dimiliki Kabupaten Malang, BPBD Kabupaten Malang gencar melakukan sosialisasi dan simulasi bencana kepada masyarakat. “Tentu sosialisasi dan simulasi bencana rutin kita lakukan. Kita melihat Jepang, potensi bencananya juga sangat tinggi, namun kenapa jika terjadi bencana korbannya tidak banyak? Karena masyarakatnya sadar dan paham, mereka tinggal di daerah dengan potensi bahaya yang tinggi, tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana. Bagaimana masyarakatnya bisa seperti itu? Disini peran pemerintahnya yang gencar melakukan sosialisasi, bahkan diajarkan di sekolah dasar kalau disana,”papar pria yang juga menjadi Camat di Sumbermanjing Wetan.

Tidak hanya melakukan sosialisasi, BPBD Kabupaten Malang menurut Bambang juga sudah melakukan pembenahan insfrastruktur untuk evakuasi bencana. “Kita sudah berkoordinasi dengan DPUBM, agar jalan di wilayah potensi bencana gunung berapi dan tsunami diperlebar dan diperbaiki, serta kita pasang rambu-rambu jalur evakuasi,”ujarnya.

Kepala BPBD Kabupaten Malang kembali menegaskan, bahwa masyarakat Kabupaten Malang tidak perlu takut dan cemas dengan potensi bencana yang ada. “Dibalik potensi bencana yang ada, kita juga dianugerahi berbagai kekayaan alam yang melimpah. Dengan mengenali potensi bencana, kita tahu apa yang harus kita lakukan nanti, jika melihat masa lalu, leluhur kita sangat pandai mengenali perubahan gejala alam yang ada, sehinga ketika terjadi bencana mereka bisa menyelamatkan diri,” pungkas Kepala BPBD Kabupaten Malang. (diy)