BKKBN Gandeng DPR RI Sosialisasikan Penanggulangan Stanting
3 min readSURABAYA, TABLOIDJAWATIMUR. COM – BKKBN Jawa Timur, bekerjasama dengan DPR RI, menggelar Integrasi Program Bangga Kencana di Kampung KB. Kegiatan yang merupakan salah satu cara sosialisasi pencegahan stunting di Indonesia ini digelar di Kampung KB Serasi Kelurahan Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, belum lama ini.

DALAM Kegiatan yang dihadiri Anggota Komisi IX DPR RI, Dra Lucy Kuriniasari, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd, dan Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN, Ir, Hj. Mila Rahmawati, M.S ini menekankan pentingnya pemahaman perencanaan pernikahan bagi para remaja di kampung KB sebagai upaya untuk mencegah stunting.
“Dulu Kampung KB ini lebih dikenal dengan Kampung Keluarga Berencana, sekarang setelah melakukan rebranding Kampung KB menjadi Kampung Keluarga Berkualitas, harapannya tentu Kampung KB ini bisa menjadi lebih berkualitas, baik kesehatan masyarakatnya, kemandiriannya, maupun kesejahteraan keluarganya,” terang Mila Rahmawati.
BKKBN selama ini juga telah melakukan penanggulangan stunting dimulai dari hulu dan dimulai dari remaja. “Kita terus menyampaikan kepada remaja untuk tidak menikah di usia yang terlalu muda. Untuk perempuan minimal 21 tahun untuk Pria minimal 25 tahun,” jelasnya.
Hamil di usia muda bagi para remaja dinilai belum siap untuk memenuhi dan menjaga kesehatan diri sendiri sehingga kemungkinan terjadi bayi yang kurang sehat lebih besar, karena stunting di mulai di dalam kandungan.
“Saat ini BKKBN diberi tanggung jawab dalam penanganan stunting. Di kampung KB Serasi ini, informasi dari Pak RT tadi belum dibentuk Kelompok PIK-Remaja, jadi ini menjadi tanggung jawab ibu-ibu bersama semua kader untuk membentuk PIK-Rr. Karena melalui wahana ini kita bisa memberikan sosialisasi kepada para remaja untuk merencanakan persiapan keluarga lebih dini,” ungkap Mila.
Sementara itu Dra Lucy Kurniasari , Anggota Komisi IX DPR RI memberikan apresiasi kepada BKKBN yang terus menciptakan program yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat. “Saya selalu memberikan apresiasi yang tinggi kepada BKKBN karena memiliki program-program yang menarik, inovatif, dan bervariasi, misalnya Program GenRe yang memiliki salam yang khas dan mudah diingat oleh masyarakat. Saya yakin kader kader di Dukuh Pakis ini adalah kader yang berkualitas dan saya juga yakin program di sini juga akan berhasil,” terang Lucy.
Sebagai Komisi yang membidangi bidang kesehatan, Lucy terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dan mengajak untuk terus memberikan laporan dan masukan kepada wakil rakyat terutama mengenai masalah kesehatan di daerahnya.
“Komisi IX sangat fokus pada kesehatan, bapak-bapak dan ibu-ibu jika ada informasi mengenai kesehatan seperti ibu hamil bisa diinformasikan kepada kami sebagai wakil bapak bapak dan ibu sekalian, saya harap terus di data masyarakat yang hamil jangan sampai ada ibu hamil yang kurang kesehatan nya sehingga berpotensi menimbulkan stunting,” paparnya.
Mengenai Kampung KB Ibu Lucy sangat berharap program ini terus dikembangkan dan ingin agar di Kota Surabaya nanti memiliki 2 (dua) Kampung KB di setiap Kecamatan. “Saya ingin di satu kecamatan ada dua Kampung KB. Saat ini di Kota Surabaya sudah terdapat 36 (tiga puluh enam) Kampung KB, harapan saya di surabaya nanti ada 62 (enam puluh dua) Kampung KB dan saya ingin Kampung KB Serasi di sini nanti dapat meraih prestasi di tingkat kota Surabaya mengingat inovasi nya yang luar biasa,” ungkapnya.
Anggota Kimisi IX DPR RI tersebut juga terus menyuarakan Penggunaan Metode Vasektomi atau Metode Operasi KB Pria di Masyarakat. “Saya akan terus mengajak Kader KB untuk terus mensosialisasikan MOP, jadi jangan hanya perempuan saja tetapi juga bapak bapak nya. Ibu ibu sudah melahirkan, menyusui, membesarkan anak jadi bapak bapak juga harus membantu dengan mengikuti MOPsekali lagi para kader juga harus terus mensosialisasikan MOP ini,” terang Lucy. (aji/mat)